Nasional
SMSI Ingatkan Kemenkominfo “Komunikasi Penangganan Wabah Memburuk”

Release SMSI Pusat –
JAKARTA, MLCI – Ketua Umum Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Pusat Firdaus optimistis tingkat kepercayaan publik terhadap hasil kerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan kembali pulih, khususnya dalam kerangka penanganan wabah COVID-19 yang bermuara pada pemulihan ekonomi.
Tentu ini dengan sejumlah catatan yang melandasinya. Kerangka pertama, adalah dengan memfokuskan komunikasi pada satu pintu. Tidak lagi menggunakan banyak pintu, sehingga pesan dan kebijakan yang ditetapkan Presiden Jokowi sampai dan tidak menimbulkan kegamangan dan berpotensi memunculkan polemik di masyarakat.
Sebenarnya, sambung Firdaus, pintu komunikasi paling strategis melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo). ”Sayangnya hingga hari ini, Kominfo tidak memaikan peran itu. Tidak ada capaian maksimal yang dirasakan masyarakat dengan hadirnya Kemenkominfo. Direct message dari Istana tidak sampai ke publik,” terang Firdaus, Rabu (4/8/2021).
Urusan data sebaran wabah COVID-19 di daerah hingga jumlah pasien yang terkontaminasi misalnya, semua bertumpu pada BNPB. Padahal, beban dan tugas BNPB bukan pada urusan menyebarkan data apalagi informasi. BNPB lebih pada proses penanganan kebencanan. Meski pun, kini COVID-19 juga masuk dalam urgensi kerja BNPB. Hingga saat ini, dari seribu lebih media yang tergabung di SMSI, satupun belum ada yang tersentuh. Ini mungkin karena beratnya tugas BNPB.
Setelah BNPB, tugas yang berat dari sisi komunikasi kini ada di pundak Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Fakta ini begitu kasat mata, jika dilihat dari pola kerja yang dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin.
Hampir setiap hari, turun ke lapangan melakukan cross check information di daerah, baik yang berkaitan dengan program vaksinasi, hingga pengendalian wabah.
”Lihat saja urusan penanganan dan informasi sebaran vaksin sampai obat. Semua informasi tertuju di Kemenkes dan BNPB. Artinya, Kemenkominfo tidak akan mampu menjawab semua yang dibutuhan publik khususnya soal informasi data,” tandasnya.
Lalu apa tugas Kemenkominfo? Mantan Ketua PWI Banten dua periode ini menilai, fungsi komunikasinya Kemenkominfo di bawah kendali Menteri Johnny G. Plate tidak berjalan. Sangat jauh dari harapan.
”Jangankan soal data sebaran wabah dan urusan informasi vaksin dan kebijakan yang dikeluarkan Presiden, untuk urusan bagaimana menyampaikan manfaat dari kebijakan PPKM saja, nyaris semua media terfokus pada informasi yang disajikan BNPB atau Kemenkes, bukan Kemenkominfo yang seharusnya bisa menyampaikan pesan ini,” terang Firdaus.
Wajar, sambung dia, jika hasil survei yang dirilis Lembaga Survei Indonesia (LSI) 20-25 Juni 2021 lalu, menunjukan angka-angka demikian. Kepercayaan terhadap Presiden Jokowi terkoyak lantaran komando komunikasi tidak berjalan.
Data LSI jelas terpampang. Maka wajar pula, jika Presiden segera mengganti Johnny G. Plate dari kursi menteri. Cari sosok yang ideal yang mampu bekerja sesuai dengan fungsi dan kedudukannya. Karena jelas-jelas pola kerja Kemenkominfo tidak dirasakan.
”Silahkan tanya rekan-rekan media atau pemerhati komunikasi, apa manfaat dari Kemenkominfo di saat seperti ini. Lalu mengapa demikian? SMSI yakin Presiden punya catatan sendiri,” jelas Firdaus.
Jika fakta-fakta ini dibiarkan, tentu akan berdampak pada kinerja Presiden Jokowi. Kegamangan di masyarakat terhadap lankah kinerja Presiden tidak terlihat dan dirasakan. Sementara akar persoalan nasional terkait naiknya angka pengangguran, kemiskinan dan buruknya sisi kesehatan terus menjadi ’hantu’ di republik ini.
”Ya, bukannya membaik tapi semakin buruk. Jika ini dibiarkan berlarut-larut maka dampaknya terus meluas. Komunikasi dalam penanganan wabah akan terus memburuk. Publik resah hingga akhirnya, berita-berita negatif begitu deras berselancar di ponsel masyarakat. Karena pola komunikasi dan informasi tidak searah. Kemenkominfo tidak bisa memainkan peran strategisnya,” terangnya.
Faktor kedua, Kemenkominfo harus mampu memainkan perannya sebagai jembatan penghubung dengan menggandeng lembaga atau asosiasi media, tokoh publik, tokoh agama baik nasional dan daerah dalam menyampaikan pesan-pesan Pemerintah Pusat yang diharapkan berimplikasi positif di masyarakat.
”Pola kerja dalam menggandeng media dan tokoh publik saja tidak terlihat yang dilakukan Kemenkominfo. Johnny G. Plate lebih asik bermain sendiri dengan konsep kerjanya. Jujur saja kami kecewa, Kemenkominfo tidak bisa berbuat banyak terhadap kondisi saat ini,” tegas Firdaus.
Sebagai serikat media, sambung Firdaus, SMSI hanya mengingatkan, memberikan warning kepada Kemenkominfo untuk lebih lunak dan fleksibel dalam membuat terobosan dalam sisi komunikasi sebagai upaya membantu pemulihan kondisi bangsa.
”Kami berharap Johnny G. Plate sadar dengan kondisi dan fakta-fakta ini. Sadar pula bahwa Kementerian di bawah komandonya belum bisa berbuat banyak, lantaran sisi komunikasi tidak berjalan dengan baik. Mudah-mudahan Presien Jokowi juga bisa memaknai kritik ini sebagai landasan. Satu harapan kami, Indonesia lekas sembuh,” tutup Firdaus.
Senada disampaikan Pengamat Kebijakan Publik dan kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakar Universitas Prof.Dr. Moestopo (beragama) Taufiqurokhman.
Dalam penegasannya Taufiqurokhman melihat munculnya hasil Survei LSI terkait trend Presiden Jokowi menurun, sampai di bawah 50 persen karena ternyata pemerintah pusat tidak bisa mengendalikan penyebaran pandemi Covid-19 di Pulau Jawa Bali dan seluruh Indonesia.
”Hanya beberapa negara secara sistemstis dan masif penyelesaianya. Baik dari testing, tracing treatment. Soal pelaksanaan PPKM Darurat yang dianggap gagal malah dilanjutkan oleh pemerintah pusat yang lagi-lagi aturanya sangat tidak siap dilaksanakan. Jadi wajar kalau lampu kuning masyarakat menyala kepada pemerintahan Presiden Jokowi,” terangnya.
Bahkan sambung Taufiqurokhman, kini muncul bendera putih setengah tiang berkibar lantaran publik menyerah dengan kondisi saat ini. ”Lalu apa yang harus dilakukan? Presiden Jokowi sudah benar menggenjot agar bansos segera dibagikan ke masyarakat. Karena selama PPKM darurat hampir tidak ada bansos untuk masyarakat yang terdampak,” jelasnya.
Terkait adanya permintaan dari masyarakat agar Rapid Test, PCR atau Swab digratiskan bagi masyarakat hal ini sangat relevan. ”Jangan seperti PPKM Darurat jumlah testing menurun lantas diklaim sebagai keberhasilan. Sungguh sangat bahaya mengambil kesimpulan dengan permasalahan yang kurang tepat treatmentnya,” jelasnya.
Taufiqurokhman juga menilai Kemenkominfo harus mengampil peran-peran strategis dalam pemberitaan dan memberikan siaran beredukasi. ”Banyak televisi yang menyiarkan menakut-nakuti masyarakat. Lalu apa peran Kemenkominfo. Maka berikan informasi seperti yang diharapkan Presiden Jokowi yakni informasi positif yang menyebar optimisime,” imbuhnya.
Selanjutnya, Kemenkominfo juga harus menggandeng perguruan tinggi yang masih mendapatkan kepercayaan tinggi dari masyarakat. Perguruan Tinggi swasta dan negeri harus digandeng dalam vaksinasi gratis buat mahasiswa dan dosen serta masyarakat sekitarnya.
”Perguruan tinggi porsinya diberikan lebih untuk tampil menyebarkn berita positif atau memberikan penyebar optimisme. Jangan terlampu banyak para politisi yang jelas berkepentingan utk menaikan citra partai atau hanya cari popularitas. Berikan kegiatan-kegiatan posotif pada perguruan tinggi agar mendukung menyebarkan nerita postif atau optimisme,” paparnya.
Menanggapi kondisi saat ini, Praktisi media sekaligis pengamat sosial Dhimam Abror Djurait juga angkat bicara. Dikatakannya, dalam perspektif survei dan polling, tingkat kepercayaan terhadap seorang pemimpin yang naik turun adalah fenomena biasa.
”Para pemimpin dunia pun mengalami fenomena yang sama, ketika dia membuat kebijakan populer dan membuat senang masyarakat pasti popularitas dan kepercayaan publik naik. Sebaliknya kalau dia membuat kebijakan yang tidak populer maka kepercayaan publik akan turun,” jelas mantan Pemimpin Redaksi Jawa Pos ini.
Dikatakan Dhimam, kebijakan PPKM yang diambil Presiden Jokowi kali ini tidak populer di mata masyarakat, selain itu, penanganan pandemi secara umum oleh pemerintah dianggap kurang efektif, karena itu kepercayaan masyarakat pun turun.
”Otomatis kredibilitas pemimpin itu turun di mata masyarakat, dia juga akan dianggap sebagai pemimpin yang kurang efektif. Kalau dikaitkan dengan perhelatan pilpres para ahli survei akan melihat angka di bawah 50 persen bagi petahana ini sudah masuk kategori lampu kuning yang harus diwaspadai,” urai Dhimam.
Dirinya pun mengkrituisi sikap posisi Kemenkominfo. ”Ya Kemenkominfo tentu tidak bisa bekerja sendirian karena persoalannya kompleks. Tetapi kominfo seharusnya bisa memainkan fungsi yang lebih efektif dalam mendesain dan mengeksekusi komunikasi politik pemerintah. Dalam hal ini masih sangat banyak kelemahan yang ada di kominfo,” ungkapnya.
Lalu apa yang harus dilakukan Kemenkominfo sebagai salah satu Kementerian yang memiliki tupoksi kamunikasi lintas sektoral, untuk meningkatkan kepercayaan publik ini?
Dhimam berharap Kemenkominfo harus lebih bisa merangkul semua elemen masyarakat supaya komunikasi politik pemerintah lebih efektif. Kominfo bisa lebih mengintensifkan kerjasama dengan “opinion leader” dan “opinion maker” dari kalangan masyarakat.
”Kemenkominfo harus melakukan pendekatan lebih intensif dengan para pemimpin informal di kalangan masyarakat. Selain itu Kominfo harus lebih intensif bekerjasama dengan media yang bisa menjadi ujung tombak komunikasi massa dengan masyarakat,” jelasnya.
Akademisi Untirta Boyke Pribadi juga menguraikan beberapa hal yang menjadi faktor menurunya trend kepercayaan publik terhadap Jokowi. Salah satunya disebabkan karena komunikasi yang tidak terarah.
Kesimpangsiuran informasi dan adanya ketidak konsistenan informasi dari atas sampai bawah ditambah dengan kepanikan masyarakat di era pandemi yang cenderung menyimpulkan informasi dengan cepat sesuai selera pribadi ditambah dengan pesatnya teknologi informasi yang mempercepat tersebarnya.
Kabar hoaks atau informasi bohong menyebar begitu deras. Padahal ini terkait kepercayaan kepada kepemimpinan full trust society adalah kondisinya sangat sempurna bagi kepemimpinan, dan kondisi rawan ada pada tingkat low trust atau bahkan zero trust society.
”Kemenkominfo harus berperan optimal dalam menjembatani komunikasi antara atas dan bawah hanya saja kominfo disibukkan dengan mengatasi persoalan hoaks,” tandasnya.
Johnny G. Plate harus meniru gaya Harmoko untuk menjembatani komunikasi antara Presiden dengan masyarakat. ”Pada masa Harmoko sangat dikenal komunikasi efektif, dengan memanfaatkan media. Dalam kondisi sulit seperti ini, agar seluruh informasi tidak bias, jika kementerian tidak dapat berdiri di tengah, mungkin agar komunikasi dapat efektif dapat mengoptimalkan komunikasi milik pemerintah Seperti TVRI dan RRI,” urainya.
Boyke Pribadi yang juga Ketua ICMI Korwil Banten, meminta Kemenkominfo untuk membangkitkan modal sosial bangsa menuju full trust society, dengan mengurangi blunder-blunder berkomunikasi yang terjadi dan mampu memanfaatkan media media milik pemerintah agar menjadi media yang sangat terpercaya.
”Berikan masyarakat bukti bukan hanya janji. Janji-janji manis sangat tidak diperlukan pada masyarakat dengan kondisi low trust atau bahkan zero trust dengan demikian kita bisa keluar dari kondisi pandemi dengan baik,” timpal Boyke Pribadi.
Dugaan ketidak-adilan Kemkominfo dalam penyaluran bantuan melalui program diseminasi Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), mengundang reaksi keras dari para pengusaha media siber di berbagai daerah.
Para pengusaha media siber yang tergabung dalam Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) menolak penyaluran KPCPEN yang disebut ”Berkah Presiden Jokowi”, karena mereka nilai pelaksanaannya tidak adil, diskriminatif, dan merendahkan martabat media siber. Protes ketidakpercayaan tersebut, terungkap dari berbagai media di daerah untuk peninjauan ulang kegiatan diseminasi KPCPEN di Kemenkominfo.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada penjelasan atas surat dari SMSI dan konfirmasi dari kementerian.****
Nasional
Kerjasama Agen Perjalanan Indonesia, Biro Pariwisata Taiwan Aktif Promosikan Layanan Wisata Ramah Muslim

JAKARTA, MLCI – Biro Pariwisata Taiwan bekerja sama dengan agen perjalanan Indonesia, saat ini aktif mempromosikan taman hiburan Taiwan sebagai tempat wisata populer baru bagi wisatawan Indonesia.
“Kami juga aktif mempromosikan layanan wisata ramah Muslim, apalagi Indonesia merupakan negara dengan penduduk Muslim terbanyak di dunia,” kata Direktur Kantor Layanan Pariwisata Taiwan di Jakarta, Chou Shih Pi dalam Lokakarya Promosi Wisata Taman Hiburan Taiwan 2025 di Jakarta, Selasa (15/4).
Lokakarya promosi wisata itu sendiri melibatkan sekitar 100 pengusaha dan agen perjalanan dari Indonesia. Mereka berinteraksi secara aktif, memahami keistimewaan taman hiburan Taiwan, dan mengemukakan rencana wisata yang beragam.
Chou Shih Pi lebih lanjut mengemukakan, dalam upaya memberikan layanan yang lebih baik bagi wisatawan Muslim yang datang dari Indonesia, Biro Pariwisata Taiwan yang berada dibawah Kementerian Perhubungan Taiwan menjamin agar wisatawan dimaksud dapat menikmati pengalaman taman hiburan Taiwan dengan nyaman.
Berbagai taman hiburan, lanjutnya, juga menyediakan kuliner lezat bersertifikat Halal serta menyiapkan fasilitas seperti ruang ibadah agar wisatawan Muslim saat menikmati wahana hiburan juga dapat memenuhi kebutuhan religious serta merasakan keramahan Taiwan.
Ia juga mengemukakan, Indonesia memiliki 270 juta penduduk, di antaranya etnis Tionghoa dengan jumlah lebih dari 30 juta serta merupakan negara dengan penduduk Muslim terbanyak di dunia. Karakteristik ini membuat pasar Indonesia memiliki potensi yang sangat besar serta memiliki makna mendalam dan luas bagi industri pariwisata Taiwan.
Selain mempromosikan taman hiburan, Biro Pariwisata Taiwan juga meluncurkan serangkaian kebijakan kemudahan visa kunjungan wisata Taiwan, termasuk kebijakan kemudahan visa grup unggul Asia Tenggara.
Disebutkan, berdasarkan data terbaru, jumlah wisatawan Indonesia yang datang ke Taiwan tahun 2024 telah mencapai lebih dari 220.000 orang, bertumbuh 11,14 persen dibandingkan tahun sebelumnya (2023).
Pererat Kerjasama Pariwisata Taiwan-Indonesia
Sementara itu Deputi Perwakilan Kantor Ekonomi dan Perdagangan Taipei (TETO) di Jakarta, Trust H. J. Lin mengemukakan harapannya agar “Promosi Taman Hiburan Taiwan” yang diselenggarakan oleh Biro Pariwisata Taiwan dapat mempererat kerja sama pariwisata antara Taiwan dan Indonesia.
Menurut dia, hubungan Taiwan dan Indonesia semakin erat dalam beberapa tahun terakhir, dimana jumlah wisatawan Indonesia yang berkunjung ke Taiwan terus meningkat, dan Indonesia telah menjadi salah satu pasar sumber wisata terbesar bagi Taiwan dalam kebijakan “New Southbound Policy” (Kebijakan Baru Menuju Selatan).
Taiwan, lanjutnya, tidak hanya terkenal dengan makanan lezat dan teknologinya, tetapi juga memiliki berbagai taman hiburan tematik yang unik. Contohnya, Formosan Aboriginal Culture Village yang menggabungkan budaya suku asli dan pemandangan indah Sun Moon Lake, menawarkan pengalaman budaya dan hiburan yang khas.
Selain itu Janfusun Fancy World dengan “Kereta Teror”-nya menggunakan teknologi proyeksi AR terbaru, memungkinkan pengunjung untuk merasakan sensasi dunia maya tanpa kacamata yang tentunya memberikan berbagai pilihan hiburan yang menarik bagi para wisatawan.
Taman hiburan di Taiwan juga semakin giat mengimplementasikan teknologi inovatif, seperti sistem smart ticketing, pemandu berbasis Artificial Intelligence (AI) dan teknologi lainnya untuk meningkatkan kenyamanan dan pengalaman yang mengesankan bagi pengunjung.
“Kami berharap melalui acara promosi wisata ini mitra bisnis dari Taiwan dan Indonesia dapat bekerja sama lebih erat, sehingga lebih banyak lagi wisatawan Indonesia yang dapat merasakan langsung pesona Taiwan,” kata Trust H. J. Lin.*** Humas SMSI Pusat
Nasional
Car Free Day Jakarta, Promosi Pariwisata Taiwan

JAKARTA, MLCI – Pegunungan yang megah, hutan yang luas, dan garis pantai yang memikat, Taiwan menjadi destinasi ideal bagi wisatawan Indonesia yang ingin menjelajahi alam dan merasakan ketenangan. Taiwan hadir sebagai tempat sempurna untuk “kembali ke alam dan merangkul gaya hidup sehat”.
Sejak 8 April 2025, Taiwan Tourism Administration menayangkan video pariwisata Taiwan yang spektakuler melalui billboard LED 3D raksasa di plaza depan Gedung Bursa Efek Indonesia (IDX Tower 2), Jakarta. Tayangan ini menampilkan keindahan dan daya tarik utama Taiwan sebagai destinasi wisata, yang siap menarik perhatian masyarakat Indonesia.
Sebagai bagian dari rangkaian promosi, Taiwan Tourism Administration juga menggelar acara spesial di ajang Car Free Day Jakarta pada 13 April di Jalan Sudirman. Dalam kesempatan ini, Taiwan menghadirkan tamu spesial Andrew Kalaweit, aktivis lingkungan sekaligus influencer dengan julukan “Tarzan dari Indonesia” yang memiliki lebih dari satu juta pengikut di media sosial.
Andrew membagikan pengalaman serunya menjelajahi Taiwan dalam perjalanan bertema Health and Sustainability Lifestyle, serta memperkenalkan langsung pesona alam Taiwan kepada publik Indonesia.
Dengan keindahan alam yang memikat dan komitmen pada gaya hidup sehat dan ramah lingkungan, Taiwan mengundang masyarakat Indonesia untuk menjelajahi sisi terbaik dari “Formosa”—pulau yang penuh keajaiban.
Sejak awal tahun ini, Taiwan Tourism Administration secara aktif mempromosikan pariwisata Taiwan di pasar Indonesia melalui berbagai kegiatan menarik setiap bulannya, yang berhasil mendapatkan respons luas dari masyarakat. Baik dari peningkatan jumlah kunjungan wisatawan Indonesia ke Taiwan maupun data sistem pemesanan akomodasi, terlihat jelas bahwa minat dan kesadaran masyarakat Indonesia terhadap pariwisata Taiwan meningkat secara signifikan.
Sebagai bagian dari strategi promosi tahun ini, Taiwan menghadirkan empat tema utama wisata, yaitu “Alam, Kuliner, Romansa, dan Belanja”. Untuk memperkuat kampanye ini, Taiwan juga menggandeng sejumlah KOL ternama sebagai duta promosi untuk membagikan pengalaman mereka berwisata di Taiwan.
Salah satu di antaranya adalah Andrew Kalaweit, KOL muda yang dikenal luas lewat kontennya seputar eksplorasi alam, konservasi satwa liar, dan fotografi alam. Dengan citra positif dan nilai yang sejalan, Andrew dipercaya menjadi duta untuk tema “Alam” dan telah membagikan pengalamannya menjelajahi keindahan alam dan gaya hidup sehat di Taiwan.
Dalam perjalanannya ke Taiwan, Andrew Kalaweit turut mengajak sang adik, Enzo Kalaweit, untuk menikmati pengalaman wisata bertema Lohas (gaya hidup sehat dan alami).
Keduanya mengunjungi destinasi alam populer seperti Alishan, Yangmingshan, dan Taipingshan, serta mencoba berbagai aktivitas seru — mulai dari berselancar di tepi pantai, membuat jelly aiyu sendiri, mencicipi kuliner khas suku asli Taiwan, hingga merelaksasi diri dengan perendaman kaki di air panas.
Meski baru berusia 13 tahun, Enzo — yang dijuluki “Little Andrew” — berhasil mencuri perhatian. Selain tampan dan menggemaskan, ia juga memiliki bakat luar biasa dalam fotografi.
Salah satu hasil jepretannya yang menampilkan monyet liar di Alishan langsung viral di media sosial, disambut ribuan respons antusias dari para pengikutnya. Foto-foto tersebut tidak hanya memperlihatkan keahliannya, tetapi juga mempertegas pesona alam dan keanekaragaman hayati Taiwan.*** Release Humas SMSI Pusat
Nasional
Jenderal TNI (Purn) Dudung Abdurachman Dukung Pengusulan RM Margono Djojohadikusumo sebagai Pahlawan Nasional

JAKARTA, MLCI – Jenderal TNI (Purn) Prof. Dr. H. Dudung Abdurachman, S.E., M.M., menyampaikan dukungan penuh atas pengusulan RM Margono Djojohadikusumo sebagai Pahlawan Nasional Indonesia. Hal itu diungkapkan saat memberikan sambutan dalam Seminar Nasional bertema “Peran RM Margono Djojohadikusumo dalam Membangun Indonesia”, yang digelar Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) di Gedung Dewan Pers, Jakarta, Kamis (10/4).
Dalam sambutannya, Dudung menekankan bahwa RM Margono merupakan tokoh bangsa yang memiliki kontribusi luar biasa, baik dalam perjuangan kemerdekaan maupun dalam pembangunan ekonomi dan sistem ketatanegaraan pasca-proklamasi. “Beliau adalah sosok pejuang sejati, dan kontribusinya layak dikenang oleh seluruh rakyat Indonesia,” ujar Dudung.
RM Margono merupakan pendiri Bank Negara Indonesia (BNI), lembaga keuangan pertama milik negara yang hingga kini menjadi salah satu bank terbesar di Tanah Air. Langkah ini menjadi fondasi penting bagi stabilitas ekonomi nasional sejak awal kemerdekaan.
Tak hanya itu, RM Margono juga tercatat sebagai wartawan surat kabar De Expres pada 1913, yang kala itu menjadi media perjuangan melawan penjajahan. “Jadi, beliau bukan hanya ekonom dan pejuang, tapi juga bagian dari sejarah pers nasional,” tambah Dudung.
Dalam bidang politik dan ketatanegaraan, RM Margono terlibat dalam pembentukan BPUPKI dan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Bahkan, ia menjadi anggota Panitia Kecil perumus Undang-Undang Dasar 1945, serta pernah menjabat sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Agung Sementara pada 1945.
Atas berbagai jasanya, Margono telah menerima sejumlah penghargaan dari negara, antara lain Bintang Mahaputera Utama, Satyalancana Karya Satya, Satyalancana Wira Karya, Bintang Jasa Utama, dan Satyalancana Pembangunan yang diberikan oleh Presiden Soekarno dan Presiden Soeharto dalam berbagai periode.
Dudung menegaskan, pengusulan gelar pahlawan nasional kepada Margono memiliki dasar hukum yang kuat, di antaranya Keputusan Presiden RI Nomor 33 Tahun 1972 serta Peraturan Menteri Sosial Nomor 3 Tahun 2018 tentang Tata Cara Pencalonan dan Pengusulan Gelar Pahlawan Nasional.
“Usulan ini bukan sekadar mengenang masa lalu, tetapi sebagai jembatan emas untuk menginspirasi generasi muda dalam menyongsong masa depan bangsa,” ujar Dudung yang juga menjabat sebagai Penasihat Khusus Presiden Bidang Pertahanan Nasional.
Dudung berharap pemerintah dapat segera mempertimbangkan usulan ini dan menetapkan RM Margono Djojohadikusumo sebagai Pahlawan Nasional. “Semoga acara ini membawa manfaat dan menjadi langkah nyata dalam menghormati jasa para tokoh bangsa,” pungkasnya.*** Release Humas SMSI Pusat
-
Hukum & Kriminal4 tahun ago
4 Pria dan 1 Wanita Terduga Pelaku Narkoba Diringkus Polres Lahat
-
Hukum & Kriminal4 tahun ago
Team Tiger Polres Lahat Kembali Tangkap Terduga Pembunuhan
-
Hukum & Kriminal4 tahun ago
Dua Pasal Hukum, Dodo Arman Ditangkap Kasat Reskrim Polres Lahat
-
Peristiwa4 tahun ago
Pelajar Alami Kecelakaan di Perlintasan Kereta Api Depan SMKN 2 Lahat
-
Hukum & Kriminal4 tahun ago
Hampir Dua Bulan Buron, Pembacok Diciduk Tim Satreskrim Polres Lahat
-
Hukum & Kriminal4 tahun ago
Langgar Aturan, Oknum Polres Lahat Diberhentikan Tidak Hormat
-
Hukum & Kriminal4 tahun ago
Komplotan Pelaku Narkoba Lahat Tengah Berhasil Ditangkap Polres Lahat
-
Hukum & Kriminal4 tahun ago
Soal Pembunuhan di Kikim Tengah, Pengacara Korban Angkat Bicara