Connect with us

Pendidikan

Kunjungan Pusat, “SALUT LAHAT Siap Optimalkan Sistem Pelayanan”

Published

on

Release SMSI Lahat –

LAHAT SUMSEL, MLCI – Tusiran yang tak lain adalah pelopor Sistem Belajar Tatap Muka (TTM) Kelompok Belajar (Pokjar) yang ada di Unit Program Belajar Jarak Jauh (UPBJJ) Palembang Universitas Terbuka (UT) di Kabupaten Lahat yang sekarang menjadi Sentra Layanan Universitas Terbuka (SALUT) Lahat mengaku kaget, senang dan bangga atas kedatangan tamu dari UT Pusat.

Kedua utusan Management Universitas Terbuka (UT) dari Pusat tersebut, adalah Drs. Jamaludin, M. Si selaku Sekreatris Lembaga Pengembangan dan Penjaminan Pendidikan dan Dr. Mery Noviyanti, M. Pd selaku Koordinator bidang sistem informasi pada kantor Wakil Rektor bidang sistem informasi dan kemahasiswaan.

“Terimakasih atas kunjungannya. Ini merupakan kehormatan dan kebanggaan bagi kami Pengurus Salut Lahat. Walaupun pihak UT Pusat baru dengar bahwa Salut Lahat sudah punya bangunan sendiri, namun saya cukup terkejut, karena tiba-tiba ada perwakilan Rektor UT datang ke Salut Lahat ini”, aku Tusiran saat menyambut kehadiran kedua utusan UT Pusat dalam temu wicara antara Mahasiswa UT dari berbagai jurusan, Pengurus Salut Lahat dan Pengurus UT Pusat di aulah Gedung Salut di Jalan Relay, Kelurahan Kota Baru, Kecamatan Kota Lahat, Kabupaten Lahat, Jumat (28/5/2021).

Terkejut di sini, kata Tusiran, bukan berarti dirinya belum mengatahui sebelumnya. Akan tetapi dengan kondisi bangunan Gedung Salut Lahat yang baru berjalan seperti sekarang ini, tiba-tiba mendadak dapat kabar bahwa Pengurus UT Pusat mau mengunjungi. ini peluang bagi para Mahasiwa yang hadir dapat mempertanyakan langsung hal-hal yang berkaitan dengan sistem pembelajaran, maupun Profile tentang UT sendiri.

“Nah ini suatu kebanggaan bagi kami Pengurus Salut Lahat dan juga para Mahasiswa UT di Lahat. Sebab walaupun dengan serba keterbatasan karena pandemi Covid-19, kita masih bisa temu wicara pada Pengurus UT Pusat dengan tetap mematuhi Protokol Kesehatan, menjaga jarak, memakai masker dan mencuci tangan sebelum dan sesudah berkegiatan”, tuturnya didampingi Nanang dan beberapa Pengurus Salut Lahat lainnya.

Sementara itu, Drs. Jamaludin, M. Si selaku Sekreatris Lembaga Pengembangan dan Penjaminan Pendidikan UT Pusat, berharap agar para mahasiswa memaklumi pelaksanaan perkuliahan yang dilakukan secara Tutorial Website (Tuweb) atau Dalam Jaringan (Daring).

“Hal ini terjadi, karena sekarang masih adanya pandemi covid-19. Sistem pembelajaran dengan TTM tidak bisa dipaksakan. Walaupun mahasiswa sangat antusias ingin TTM, namun kita harus menyesuaikan dengan kondisi saat ini. Terkait penyediaan bahan ajar, kita akan lebih mengoptimalkan lagi dengan mengubah Modul menjadi berukuran A4 serta pont hurup akan diperbesar”, kata dia.

Kemudian mengenai Tuweb dan Tutorial Online (Tuton), Jamal menyebut, akan lebih ditingkatkan pelayanannya. Karena, masih banyak mahasiswa yang belum bisa mengakses website untuk mengikuti Tuweb.

“Masalah ujian, tetap akan melewati sistem sebelumnya melalui online atau Tex Home Exem (THE). Bila mahasiswa dapat menyesuaikan waktu dalam mengikuti ujian sejak pukil 00.00 sampai 23.59 dengan durasi unduh soal dan mengunggah jawaban selama 12 jam. Bila mahasiswa dapat menyesuaikan waktu dalam mengikuti ujian THE sejak pukil 00.00 sampai 59.00 dengan durasi unduh soal dan mengunggah jawaban selama 12 jam, maka tidak akan ada kendala dalam THE”, urainya.

Mengingat mulai tanggal 3 Juni akan dilaksanakan ujian dengan sistem tersebut dengan Empat soal, sambung Jamal, maka untuk menjawabnya harus lebih teliti dan ditelaah terlebih dahulu soalnya. Kendala jaringan, mahasiswa diminta supaya memastikan dulu, jika jaringan sudah optimal.

“Apalagi seperti Program Study Hukum, sekarang sudah terakreditasi A. Jadi mashasiswa seyogyanya mampu menempuh sistem pembelajaran dalam bentuk Tuweb dan Ujian THE”, sebut salah seorang tokoh pendiri sistem pembelajaran TT.****

Bagikan Berita :

Pendidikan

Dihadapan Ratusan Pelajar SMA Negeri 4 Lahat, Ini Amanat Kasat Lantas

Published

on

By

LAHAT SUMSEL, MLCI – Upacara bendera rutin SMA Negeri 4 Lahat (SMANPALA) hari ini ada yang berbeda dari biasanya, yaitu Kepala Satuan (Kasat) Lalu Lintas (Lantas) Polres Lahat Dr Jhoni Albert SH MSi MH menjadi pembina upacara.

Dihadapan ratusan pelajar, Kasat Lantas menyampaikan begitu pentingnya selama berkendara untuk menjaga keselamatan dan juga perlu ada Surat Izin Mengemudi (SIM) serta membawa Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK). Kamis (17/4).

“Selain itu, kami berharap kepada siswa siswi SMANPALA agar dapat selalu mentaati aturan berlalu lintas. Dan, pada kesempatan ini Polres Lahat mempromosikan kegiatan terbaru,” imbuhnya.

Dijelaskan Kasat, program tersebut, yaitu Satlantas Polres Lahat segera mengkoordinir ke sekolah untuk proses pembuatan SIM milenial dan perpanjangan SIM Nasional Presisi.

Sementara itu, Kepala SMANPALA Dr Baslini MPd mengucapkan terima kasih atas kunjungan dan pembinaan Kasat Lantas kepada siswa siswi SMANPALA. Serta, semoga kedepannya semua pelajar SMANPALA taat berlalu lintas.

Usai upacara dilanjutkan dengan pemberian penghargaan untuk siswa siswi berprestasi diantaranya:

  1. M Arezky Kamil (Medali Emas Olimpiade Nasional Biologi OPSI)
  2. Juara 2 Lomba Nasyid putri HUT PTBA Bukit Asam.
  3. Lomba kebersihan kelas sebagai bentuk kegiatan rutin mendukung Program Pemerintah Ketahanan Pangan untuk periode bulan Maret dan April 2025

Baslini memberi mengucapkan selamat kepada siswa siswi yang telah mendapatkan penghargaan dan semoga ke depannya akan terus bermunculan prestasi dari siswa siswi SMANPALA lainnya.*** (D4F)

Bagikan Berita :
Continue Reading

Pendidikan

Niel Aldrin SE. MAP, “Pemkab Lahat Siap Mendukung Program Sekolah Rakyat dan Unggulan”

Published

on

By

LAHAT SUMSEL, MLCI – Kepada awak media Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lahat, Niel Aldrin SE MAP menjelaskan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lahat siap mendukung program Presiden Prabowo yang berencana membangun Sekolah Rakyat dan Sekolah Unggulan.

“Sebagai upaya dukungan tersebut sudah dilaksanakan oleh Pak Bupati Bursah Zarnubi dan Bu Wakil Bupati Lahat Widia Ningsih dengan menyiapkan lahan yang dibutuhkan,” sambungnya. Rabu (9/4)

Dijelaskan Niel, semuanya memang akan dibantu oleh Pemerintah Pusat, termasuk akan berdayakan guru-guru penggerak serta guru-guru dari Aparatur Sipil Negara (ASN)  tapi harus melalui seleksi untuk menjadi guru di Sekolah Unggulan tersebut.

“Jadi untuk guru penggerak itu bias jadi berasal dari Kabupaten Lahat sendiri atau bahkan mungkin dari luar, yang pasti itu dibantu sama pusat mungkin juga dari luar kota,” ungkapnya.

Sedangkan untuk tenaga pendidik di Sekolah Rakyat tersebut, akan disiapkan dari Kementrian Pendidikan Dasar dan Menegah (Kemendikdasmen).

“Kami berharap salah satu tujuan diadakannya dibangun sekolah unggulan itu akan meluluskan banyak-banyak lulusan untuk masuk ke perguruan tinggi bahkan harapan dari daerah-daerah sampai ke luar negeri,” pungkas Niel.*** (D4F)

Bagikan Berita :
Continue Reading

Kabupaten Lahat

Tinggi Angka Anak Putus Sekolah, Warga 5 Desa Kecamatan Lahat Inginkan SMAN

Published

on

By

LAHAT SUMSEL, MLCI – Kepala Desa (Kades) Makartitama, Dul Rohim kepada awak media menyampaikan keluhan masyarakat tentang banyak anak putus sekolah yang berada di 5 desa dalam Kecamatan Lahat.

“Kami 5 desa ini lumayan penduduknya padat di Kecamatan Kota Lahat termasuk dalam kawasan Eks Transmigrasi Senabing meliputi Desa Makartitama, Giri Mulia, Ulak Mas, Purwasari dan Desa Karang Rejo,” jelas Dul. Selasa (8/4)

Diterangkannya, masyarakat 5 desa tersebut berharap agar pemerintah membangun satu unit Sekolah Menengah Atas (SMA), sebab tingginya angka anak putus sekolah akibat biaya pendidikan tinggi dengan jarak yang jauh dari kawasan Eks Transmigrasi ke Ibukota Kabupaten Lahat.

“Karena hal itu banyak anak di kawasan tersebut terpaksa berhenti melanjutkan pendidikan ke jenjang SMA karena tidak ada sekolah menengah di dekat desa mereka dan jika anak-anak harus kos di kota untuk sekolah, biaya yang dibutuhkan terlalu besar bagi sebagian besar orang tua,” beber Dul.

Pembangunan SMA di kawasan eks transmigrasi ini akan sangat berdampak pada peningkatan taraf pendidikan dan ekonomi masyarakat. Selain membuka akses pendidikan yang lebih luas, kehadiran sekolah akan mempermudah generasi muda di desa untuk meraih masa depan yang lebih baik.

Saat ini, pertambahan penduduk di kawasan tersebut cukup signifikan setiap bulannya, dan kondisi ini makin memperkuat alasan pentingnya keberadaan SMA di wilayah tersebut.

Dengan nantinya adanya SMA, Dul yakin tidak hanya memperkecil angka anak putus sekolah, tapi juga menciptakan generasi muda yang siap bersaing dan mampu membawa perubahan positif bagi daerah mereka.

“Oleh karena itu, sekali lagi kami berharap pemerintah dan pihak terkait bisa mendengar suara kami dan di lokasi antara lima desa ini bisa dibangun baik itu SMK ataupun SMA umum yang penting ada sekolah tingkat menengah atas agar anak-anak kami tidak putus sekolah,” pungkas Dul penuh harap.*** (D4F)

Bagikan Berita :
Continue Reading

Populer

error: Content is protected !!