Connect with us

Opini

Salah Satu Jejak Kualitas Pj Gubernur Sumut Agus Fatoni, Enam Bulan Raih 31 Penghargaan

Published

on

Catatan Ir Zulfikar Tanjung

(Penulis Bersertifikat Wartawan Utama Dewan Pers)

KETIKA Agus Fatoni dilantik oleh Menteri Dalam Negeri pada 24 Juni 2024, hanya lima bulan sebelum Pilkada serentak 27 November, banyak yang memandang kehadirannya dengan kacamata politis.

Namun, alih-alih terjebak dalam polemik politik, ia menjawab semua keraguan dengan kerja nyata. Dalam waktu enam bulan, Fatoni membawa Sumatera Utara mencetak 31 penghargaan, membuktikan bahwa keberadaannya bukan sekadar formalitas, melainkan simbol komitmen untuk mengangkat martabat provinsi ini ke panggung nasional.

Ini rekor pencapaian yang luar biasa. Tokoh birokrasi nasional yang kini Dirjen Bina Keuangan Daerah Kemendagri ini telah menambahkan catatan jejak transformasi nyata bagi Sumut. Dr Drs H Agus Fatoni MSi telah menunjukkan kualitas kepemimpinan yang inklusif, visioner, dan strategis. Ke-31 penghargaan itu dipersembahkannya untuk seluruh masyarakat Sumut.

Pencapaian 31 penghargaan dalam waktu singkat tidak hanya mencerminkan keberhasilannya secara personal tetapi juga memperlihatkan kemajuan Sumut secara kolektif dengan basis Gerakan Serentak. Fatoni telah membuktikan dirinya sebagai pemimpin yang mampu merangkul berbagai sektor pembangunan dengan jargon “Sumut Mantap dan Harmoni”.   Jejak kepemimpinan ini menjadi salah satu model terbaik bagi pelaksanaan tugas Penjabat Gubernur di Indonesia.

Itu sebagai bukti nyata dari kerja keras kolektif dan komitmen untuk membawa perubahan. Di bawah kepemimpinannya, Sumatera Utara tidak hanya mencapai prestasi, tetapi juga memulai babak baru dalam pengelolaan pemerintahan yang lebih terbuka, partisipatif, dan berorientasi pada kesejahteraan rakyat. Setiap penghargaan adalah simbol dari langkah maju yang membawa Sumut ke arah yang lebih baik.

Ini memang mengesankan. Itu terlihat sejak Fatoni menjejakkan kaki di Sumut, pada 1 Juli 2024, memperoleh Penghargaan Pin Emas, Pedang Emas, dan Piagam dari Kepala Kepolisian Republik Indonesia. Penghargaan ini mencerminkan kemampuan kepemimpinannya selama ini selaku kepala daerah tidak diragukan lagi.

Ini permulaan awal yang mengesankan bagi Sumut yang saat itu sedang berhadapan dengan sejumlah agenda nasional besar dan strategis, seperti PON XXI dan Pilkada serentak. Penghargaan tersebut menunjukkan pengakuan atas kiprahnya yang kuat dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).

Tidak berhenti di situ, Fatoni juga berhasil mengantarkan Sumut meraih Apresiasi Proyek Strategis Nasional (PSN) dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pada 18 Juli 2024. Penghargaan ini menunjukkan keberhasilan Sumut dalam percepatan pembangunan infrastruktur seperti jalan tol, Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei, dan pengembangan Danau Toba sebagai destinasi wisata prioritas.

Pemimpin yang Berorientasi pada Rakyat

Memang menarik untuk menyimak penghargaan-penghargaan tersebut satu per satu sebagai mozaik keberhasilan Fatoni dalam enam bulan memimpin Sumut. Namun, dengan menyoroti beberapa di antaranya yang paling menonjol, kita dapat memperoleh gambaran yang jelas dan tegas mengenai model kepemimpinannya.

Keberhasilan dalam menurunkan angka stunting menjadi salah satu capaian signifikan Fatoni. Pada Rapat Koordinasi Nasional Percepatan Penurunan Stunting, 5 September 2024, Fatoni menerima penghargaan atas pencapaian Pemprov Sumut dalam menekan angka stunting secara signifikan. Penghargaan ini dilengkapi dengan insentif fiskal sebesar Rp775 miliar, yang menunjukkan kepercayaan pemerintah pusat terhadap Sumut. Penghargaan diserahkan langsung oleh Wakil Presiden RI, Ma’ruf Amin.

Fatoni juga memperlihatkan komitmennya terhadap kesejahteraan pekerja. Penghargaan Paritrana Award dan pengakuan dari organisasi buruh menunjukkan keberhasilan Fatoni dalam melindungi pekerja rentan dan meningkatkan jumlah pekerja yang tercover oleh jaminan sosial. Upaya ini mencerminkan perhatian Fatoni terhadap kelompok masyarakat yang rentan.

Khusus Penghargaan Paritrana Award diserahkan langsung oleh Wakil Presiden Republik Indonesia, K.H. Ma’ruf Amin, di Plaza Badan Penyelenggara (BP) Jamsostek, Jakarta. Dalam kesempatan tersebut, Fatoni menyampaikan bahwa Pemprov Sumut berkomitmen untuk melindungi seluruh pekerja, terutama pekerja rentan. Pada tahun 2024, Pemprov Sumut menanggung 50 ribu pekerja rentan, sebuah peningkatan signifikan dari 10 ribu pada tahun 2022 menjadi 41 ribu pekerja pada tahun 2023.

Kesuksesan Fatoni dalam meraih penghargaan tidak lepas dari kemampuannya membangun sinergi dengan berbagai pihak. Salah satu contoh nyata adalah penghargaan Wahana Tata Nugraha Wiratama yang mencerminkan tata kelola transportasi yang inovatif dan terencana. Selain itu, Fatoni juga berhasil mengukuhkan Sumut sebagai salah satu provinsi terbaik dalam pelayanan publik dengan meraih zona hijau dari Ombudsman RI.

Tidak hanya fokus pada pembangunan fisik, Fatoni juga memberikan perhatian khusus pada sektor sosial dan budaya. Penghargaan dari CNN Indonesia Award dalam kategori Most Inspiring Leader dan Best Social Engagement mencerminkan pengakuan atas pendekatan humanis yang diusungnya. Sementara itu, penghargaan untuk Pj Ketua TP PKK Sumut, Tyas Fatoni, menunjukkan keberhasilan dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga dan UMKM.

Analisis dan Refleksi

Pencapaian 29 penghargaan dalam waktu singkat merupakan hasil dari kepemimpinan yang efektif dan berorientasi pada hasil. Fatoni berhasil menghadirkan kebijakan yang terukur, berbasis data, dan berpihak pada kepentingan masyarakat. Kemampuannya dalam memprioritaskan isu-isu strategis seperti penurunan stunting, tata kelola transportasi, dan perlindungan sosial menjadi model yang layak dicontoh oleh kepala daerah lainnya.

Namun, tantangan ke depan tetap besar. Konsistensi dalam implementasi program dan kesinambungan sinergi dengan pemerintah pusat, swasta, dan masyarakat menjadi kunci untuk memastikan keberlanjutan dari hasil-hasil yang telah dicapai. Fatoni juga harus terus menguatkan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan anggaran serta mendorong partisipasi publik dalam setiap program pemerintah.

Enam bulan pertama kepemimpinan A. Fatoni di Sumut telah memberikan gambaran nyata tentang bagaimana seorang pemimpin dapat membawa perubahan yang signifikan dalam waktu singkat. Dengan 29 penghargaan yang diraih, Fatoni telah menunjukkan bahwa Sumut memiliki potensi besar untuk menjadi provinsi yang maju, sejahtera, dan berdaya saing.

Ke depan, tantangan dan harapan masyarakat Sumut tetap menjadi motivasi utama bagi Fatoni untuk terus bekerja keras. Jejak prestasi yang telah ditorehkan tidak hanya menjadi kebanggaan bagi Sumut, tetapi juga inspirasi bagi daerah lain di Indonesia. Dalam konteks ini, A. Fatoni telah membuktikan bahwa kepemimpinan yang inklusif, inovatif, dan berorientasi pada hasil adalah kunci keberhasilan dalam membangun daerah.

Bagikan Berita :
Continue Reading

Opini

Ketum SMSI Firdaus, “Selamat Pagi Indonesia”

Published

on

By

SOROT matahari cerah menyinari bumi pertiwi dan para penduduknya yang terhampar dari Sabang sampai Merauke, dari Aceh sampai Papua.

Sinar matahari pagi di tahun baru 2025, tepatnya, Rabu 1 Januari, memberi harapan kita semua untuk melanjutkan kehidupan, berusaha, berbisnis, berbangsa, dan bernegara.

Harapan baru, the new hope berada di depan, lanjutan dari harapan panjang tahun sebelumnya 2024. Harapan itu tidak terkotak-kotak oleh waktu, oleh bulan, dan tahun. Tetapi sepanjang waktu, multi years. Kecuali harapan sudah tercapai, dan memulai yang baru.

Yang terasa berbeda dalam menjalani harapan adalah tahunnya. Tidak ada tahun sama. Katanya tidak ada waktu yang berulang.

Beda tahun beda tantangan. Beda presiden beda aturan, beda kultur, walaupun harapannya tetap saja sama: menuju rakyat sejahtera, Indonesia Emas.

Adaptasi oleh berbagai pihak yang ada dalam Indonesia merupakan tantangan. Perbedaan-perbedaan yang membuat pertikaian perlu diselaraskan.

Kultur rezim presiden Joko Widodo (Jokowi) selama 10 tahun terakhir (dua periode) sempat tertanam dalam tatanan kehidupan bernegara dan kehidupan masyarakat.

Tentu saja kultur Jokowi belum habis, dan menyambung ke kultur baru yang dibawa Presiden Prabowo Subianto yang mulai bekerja tahun 2024, didampingi wakilnya, Gibran Rakabuming Raka.

Riak-riak penyesuaian pasti ada. Mereka yang tidak mampu menyesuaikan akan membawa prinsip masa lalu yang sudah usai. Seringkali membawa frustrasi karena tidak selaras dengan zaman sekarang.

Kebenaran cenderung melegitimasi mereka yang sedang berkuasa, dengan segala aturan dan undang-undang yang dibuatnya. Namun demikian, penguasa harus tetap berhati-hati.

Di era 4.0 yang menandai kehidupan serba internet, semua serba mudah. Dunia dalam satu genggaman gadget, smartphone.

Suara rakyat biasa bisa menggelegar mengancam kejatuhan sang penguasa, melalui jari-jemarinya yang bermain media sosial.

Suara pers media siber ikut menggema kemana-mana. Tidak ada ampun bagi yang bertindak semena-mena. Semoga semua mampu menyesuaikan. Selamat Tahun Baru 2025.

Bagikan Berita :
Continue Reading

Opini

Peluang dan Tantangan Bisnis Media Lokal

Published

on

By

Oleh Ilona Juwita

(Wakil Ketua Umum SMSI Bidang Pengembangan Bisnis dan Digital Media)

Bisnis media digital di Indonesia bertumbuh secara signifikan selama tahun 2024.

Salah satunya ditandai dengan pencapaian ekonomi digital Indonesia yang diperkirakan mencapai Gross Merchandise Value (GMV) sebesar $90 miliar, naik 13% dibandingkan tahun 2023, menjadikannya yang terbesar di Asia Tenggara, berdasarkan laporan e-Conomy SEA 2024 yang disusun oleh Google, Temasek, dan Bain & Company (Sumber: Google Blog)

Meningkatnya konsumsi konten digital, game, dan layanan streaming menjadi salah satu faktor besar tumbuhnya bisnis media digital, dengan GMV diperkirakan tumbuh 12% dari $7 miliar pada tahun 2023 menjadi $8 miliar pada tahun 2024.

Pertumbuhan ini juga berjalan seiring dengan meningkatnya pengguna internet di Indonesia.

Menurut data Asosiasi Penyelenggara Jaringan Internet Indonesia (APJII), jumlah pengguna internet di Indonesia pada awal 2024 mencapai 221 juta jiwa, atau sekitar 79,5% dari total populasi. Angka ini meningkat 2,75% dibandingkan awal tahun 2023.

Meskipun ada pertumbuhan, media digital menghadapi tantangan dalam hal pendapatan iklan dan persaingan dengan platform global.

Penurunan belanja iklan perusahaan untuk media massa dan dominasi platform media sosial global menekan pendapatan media lokal. Selain itu, perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) menambah kompleksitas dalam industri ini.

Bagaimana media digital terutama media massa menghadapi tantangan ini kedepan?

Media digital perlu mengadopsi strategi inovatif, seperti memanfaatkan data pengunjung untuk meningkatkan interaksi dan pengalaman pengguna, serta mengembangkan model bisnis yang lebih beragam.

Kolaborasi dengan pemerintah dan komunitas lokal juga penting untuk memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan dan relevansi di era digital.

Pemanfaatan Data Pengunjung perlu diawali dengan membangun infrastruktur teknologi yang memadai.

Media perlu mengimplementasikan platform manajemen data pelanggan yang memungkinkan media untuk memiliki database yang lebih terstruktur sehingga memudahkan analisa dan segmentasi.

Selanjutnya media perlu melakukan berbagai inisiatif agar dapat mulai melakukan pengumpulan data termasuk salah satunya mendorong pengunjung berinteraksi dengan fitur, form registrasi, konten, dll.

Media juga harus memastikan patuh terhadap regulasi hukum privasi terutama bagaimana data pelanggan tersebut akan digunakan.

Melalui serangkaian analisis dan segmentasi yang bisa dilakukan melalui data tersebut, media dapat memberikan pengalaman berkunjung yang lebih personal, menawarkan targeting iklan yang lebih presisi, dan penawaran konten premium melalui skema berlangganan.

Skema bisnis berlangganan menjadi salah satu model bisnis baru yang patut dilirik terutama ketika media sudah mampu memastikan kualitas konten yang diproduksi dan pengelolaan data pelanggan yang tepat.

Model bisnis ini menjadi salah satu bentuk inovasi media digital untuk memastikan bisnis yang berkelanjutan.

Kolaborasi dengan pemerintah dan komunitas lokal akan mendorong pertumbuhan media digital lebih baik lagi. Pemerintah melalui support infrastruktur digital dan literasi yang lebih luas akan meningkatkan indeks masyarakat digital.

Hal ini akan mendorong tumbuhnya kebutuhan akan konten digital yang lebih beragam. Komunitas lokal selanjutnya memiliki peranan penting dalam menghadirkan konten tersebut tentunya dengan pendekatan lokal yang memiliki relevansi lebih baik.

Bagikan Berita :
Continue Reading

Opini

Refleksi SMSI Akhir Tahun, Pilar Indonesia Emas 2045

Published

on

By

Oleh: Firdaus (Ketua Umum SMSI)

Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) menyampaikan catatan akhir tahun 2024 dengan menyoroti kiprah Presiden Prabowo Subianto dalam memperkuat semangat kebangsaan dan mempersiapkan Indonesia menuju visi besar Indonesia Emas 2045.

Dalam refleksi ini, SMSI menilai demokrasi terpimpin dan pembangunan sumber daya manusia menjadi fondasi utama pencapaian cita-cita tersebut.

Presiden Prabowo Subianto dinilai berhasil membangkitkan optimisme bangsa. Semangat pantang menyerah yang ditunjukkan sepanjang perjalanan politiknya, termasuk keberanian menerima tawaran bergabung dalam Kabinet Jokowi meski berisiko kehilangan sebagian pendukung, dianggap sebagai keteladanan yang memperkokoh persatuan bangsa.

Keputusan monumental ini mampu meredakan keterbelahan politik pasca-Pemilu 2019, menjadi contoh keberanian demi kepentingan nasional.

Atas kontribusinya, SMSI memberikan penghargaan Pin Emas kepada Presiden Prabowo sebagai wujud apresiasi atas jasa-jasanya dalam mempersatukan bangsa dan mendorong transformasi pembangunan.

Untuk percepatan pembangunan SDM dan perubahan sistem politik Indonesia hal mendesak:

PERTAMA: Prioritas Pembangunan: Gizi dan Ketahanan Pangan

Di awal kepemimpinannya, Presiden Prabowo langsung mengarahkan fokus pada penguatan gizi anak-anak Indonesia.

Pemerintah telah mengalokasikan Rp 722 triliun untuk program makan bergizi yang menyasar 82,9 juta anak, ibu hamil, dan menyusui. Langkah ini disebut sebagai investasi strategis dalam pembangunan sumber daya manusia unggul.

Dalam konteks ketahanan pangan, Presiden Prabowo menghidupkan kembali konsep lumbung pangan desa sebagai strategi mencapai swasembada pangan. “Tiap desa harus punya lumbung pangan,” tegas Prabowo saat Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Nasional 2024.

Implementasi program ini melibatkan sinergi lintas sektor, termasuk peran aktif TNI-Polri dalam membantu petani meningkatkan produktivitas pertanian.

KEDUA Reformasi Sistem Politik dan Pemilu

Presiden Prabowo juga mengusulkan perbaikan sistem politik yang dinilai terlalu mahal dan tidak efisien. Dalam peringatan HUT ke-60 Partai Golkar, ia mengkritik pemborosan anggaran untuk pemilu langsung.

Prabowo mengusulkan agar pemilihan kepala daerah dilakukan oleh DPRD, sementara Presiden dan Wakil Presiden dipilih oleh MPR. Ia berargumen bahwa anggaran negara sebaiknya dialokasikan untuk kebutuhan mendesak seperti pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur.

KETIGA Kemerdekaan Pers sebagai Pilar Demokrasi

Komitmen Presiden Prabowo terhadap kemerdekaan pers juga menjadi sorotan. Sejak masa kampanye hingga dilantik sebagai Presiden RI ke-8, Prabowo konsisten menegaskan pentingnya kebebasan pers. Ia menandatangani Deklarasi Kemerdekaan Pers yang berisi jaminan independensi, penolakan terhadap intimidasi, serta dukungan bagi profesionalisme pers.

SMSI melihat, perkembangan teknologi digital membutuhkan pembaruan dengan tata ulang regulasi untuk melindungi keberlanjutan pers nasional.

Oleh karena itu, SMSI mendorong penyempurnaan UU Pers agar mampu mengakomodasi dinamika industri media di era digital.

SMSI optimistis, di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, visi Indonesia Maju dan Indonesia Emas 2045 dapat tercapai. Selamat Tahun Baru 2025! (*)

Bagikan Berita :
Continue Reading

Populer

error: Content is protected !!