Peristiwa
Paslon YM-BM Akan Kembalikan Jalan Pasar 2 Arah Serta Tuntaskan Debu Dan Kemacetan Di Merapi Area, Jika Terpilih Jadi Bupati Dan Wakil Bupati Lahat 2025-2030
Jurnalis : Herlan Nudin
LAHAT SUMSEL – MLCI – Dalam Debat Publik Pertama Pasangan Calon Bupati Dan Wakil Bupati Kabupaten Lahat 2024 di Hotel Santikan pada, Hari Selasa 12 November 2024 Sekira Pukul. 19.30 Wib
Terlihat, Saat memasuki Sesi tanya-jawab antar kandidat Paslon Bupati dan Wakil Bupati. “Paslon nomor 3 Lidyawati dan Haryanto mempertanyakan pada Paslon 1 YM-BM tentang Rumus penyelesaian masalah debu dan kemacetan serta mengubah jalan pasar Lahat menjadi dua arah lagi, Menurut Lidyawati, dengan adanya jalan pasar satu arah, maka akan membuat roda perkonomian masyarakat akan meningkat.
“Karena di pemerintahan itu tidak bisa serta-merta atau sim-salabim Karena kita bukan pesulap. Bagaimana Paslon 1 dapat menyelesaikan masalah itu dalam waktu 10 hari.?”, tanya Lidyawati, yang terkesan tidak ingin jalan pasar dibuat dua arah lagi serta tidak ingin masalah debu dan kemacetan di Merapi Area dituntaskan oleh Paslon nomor 1.
“Dijawab Paslon Nomor Urut 1 Yulius Maulana ST dan DR H. Budiarto Marsul SE,.M.Si dengan mudah dan Lantang bahwa jika dirinya dan Budiarto dipercaya menjadi Bupati dan Wakil Bupati Lahat, maka mereka akan mengumpulkan seluruh pengusaha yang berkepentingan dan diajak diskusi untuk menyelsaikan masalah kemacetan dan debu yang dipertanyakan Lidyawati.
“Dengan strategi kami, insyaAllah debu dan kemacetan akan kami selesaikan, dengan tidak akan mengganggu aktivitas penambangan batubara. Karena sesuai aturan, angkutan batubara itu harus ada jalan khusus. Masalah jalan di pasar, itu sangat mudah. Kami akan kumpulkan dan diskusi dengan stakeholder. Dalam 10 hari, kami pastikan jalan pasar itu kembali menjadi dua arah lagi. Percuma habis duit miliyaran, membangun trotoar, manfaatnya tidak ada. Justru itu menyusahkan rakyat, hal-hal yang menyusahkan rakyat boleh untuk dibongkar. Makanya harus hati-hati jadi pemimpin, jangan asal bangun saja. Karena ini duit rakyat, bukan duit pribadi”, jawab Yulius dengan tegas.
Pada kesempatan berikuatnya, Bursa Zarnubi mempertanyakan pada Paslon 1 tentang banyaknya program YM-BM yang gratis. Di mana menurut Bursa, fiskal Lahat terbatas untuk belanja modal sekitar 1,2 triliyun.
“Nah, kalau semuanya gratis lagi, bagaimana kita mau membangun infrastruktur yang anda maksud untuk sawah dan lain sebagainya tadi. Ini tolong jelaskan ke saya, ya.?”, tanya Bursa yang seakan tak setuju dengan adanya sekolah gratis plus dan berobat gratis seperti yang menjadi program YM-BM. Disambung dengan pertanyaan dari Widia Ningsih, tentang BPJS Empat Lawang yang gagal bayar.
Kedua pertanyaan tersebut langsung dijawab oleh Yulius dengan logis dan tanpa ragu-ragu. Karena menurut Yulius, Lahat sekarang termasuk kategori Kabupaten Termiskin nomor 2 se-Sumatera Selatan, bahkan terakhir Lahat masuk dalam Kabupaten termiskin paling ekstrim.
“Makanya kami gratiskan, sebab masih banyak masyarakat yang miskin. Kami sudah hitung, dengan nilai duit (APBD Lahat) sebanyak itu, masih bisa kita gratiskan anak sekolah dan berobat di Kabupaten Lahat ini. Untuk adinda Widia, coba lihat data lagi. Kalu di jaman kepemimpinan kami, BPJS ini tidak ada masalah. Tapi kalau jaman sekarang saya tidak tahu. Boleh dicek, jaman kami dengan Pak Joncik BPJS ini 2018-2023 tidak ada masalah. “tutup Yulius