Pendidikan

SMAN 2 Lahat Tidak Pernah Memberhentikan Siswa Berkebutuhan Khusus Secara Paksa

Published

on

LAHAT SUMSEL, MLCI – Berita yang beredar bahwa pihak Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 2 Lahat memberhentikan Siswa Berkebutuhan Khusus (SBK) secara paksa tidaklah benar.

“Berita yang beredar itu tidaklah benar, sebab kami tidak pernah memberhentikan atau mengeluarkan dan memindahkan anak berkebutuhan khusus di sekolah kami secara paksa,” terang Kepala SMAN 2 Lahat, Dr Tri Turnadi MPd kepada media ini. Selasa (12/11/2024).

Semua data, informasi dan bukti bahwa SBK berinisial MAL itu pindah atas permintaan orang tuanya ada semua di SMAN 2 Lahat.

⁠Tri Turnadi menambahkan bahwa dalam proses pengambilan hasil evaluasi diputuskan MAL dipersilahkan sekolah sampai bulan Desember. Prosedurnya setiap 6 bulan dievaluasi kembali tentang bagaimana hasil setelah mengikuti selama 6 bulan tersebut.

“Jadi MAL dipersilahkan sekolah sampai bulan Desember, namun besok hari setelah hasil keputusan tersebut, MAL tidak masuk dan datang ke sekolah lagi,” jelasnya.

Ternyata, informasi didapat Tri Turnadi bahwa MAL sudah pindah ke Santo Yosef, tanpa pemberitahuan atau konfirmasi baik dari keluarga MAL maupun dari pihak Santo Yosef ke SMAN 2 Lahat.

“Selang waktu sekitar 10 hari kami mengeluarkan surat pindah dari SMAN 2 ke Santo Yosef dengan harapan SMA Santo Yosef segera menarik Dapodik yang ada di SMAN 2 ke Dapodik yang ada di SMA Santo Yosef itu tujuan kami mengeluarkan surat pindah pada tanggal 10 Oktober 2024 lalu,” urai Tri Turnadi.

Namun, surat pindah tersebut besok paginya dikembalikan lagi oleh orang tua MAL ke sekolah dengan kembalinya surat itu maka MAL tidak berhenti karena Dapodiknya masih ada di sekolah SMAN 2 Lahat.

Kemudian pada 19 Oktober 2024 lalu hari sabtu datang perwakilan orang tuanya MAL ke sekolah untuk meminta surat pindah MAL ke salah satu SMA di Palembang.

Tri Turnadi mebeberkan, berdasarkan permintaan orang tua MAL, maka pihaknya mengeluarkan surat pindah ke salah satu SMA yang ada di Palembang. Lalu, pada Senin 21 Oktober 2024, operator dari SMA Home School di Palembang menelpon operator SMAN 2 Lahat untuk minta keluarkan data MAL masuk ke sekolah di Home School Palembang.

“Sekali lagi saya katakan bahwa kami tidak pernah memberhentikan, mengeluarkan dan memindahkan MAL secara paksa. Karena semuanya sesuai informasi, bukti dan data bahwa MAL pindah atas permintaan orangtuanya sendiri,” pungkas Tri Turnadi. (D4F)

Bagikan Berita :

Populer