Connect with us

BUMN

PT. Bukit Asam. Tbk Kembangkan Inovasi “Lahan Basah Buatan Untuk Pemulihan Lingkungan”

Published

on

Barab Dafri –

JAKARTA, MLCI – Release diterima media ini pada 9 Agustus 2024, menyatakan PT Bukit Asam Tbk (PTBA) berinovasi mengembangkan lahan basah buatan (constructed wetland) untuk menghilangkan bahan pencemar seperti logam berat dan mampu menetralkan air asam tambang.

Aplikasi constructed wetland di PTBA meliputi dua model, yaitu floating wetland system dan swampy forest. Floating wetland merupakan inovasi PTBA dengan menggunakan pipa paralon sebagai sebagai konstruksi apung di atas kolam yang berisi air asam tambang. Pipa diisi dengan bahan organik berupa bokashi dan pupuk tankos, lalu ditanami tumbuhan untuk menyerap logam berat. Akar tumbuhan akan memanjang hingga ke air asam tambang dan menyerap unsur logam berat. Model swampy forest mengombinasikan tanaman air dengan jenis tanaman rawa.

Berbagai tanaman yang dimanfaatkan untuk menyerap kandungan logam berat berupa besi (Fe) dan mangan (Mn), yaitu Akar Wangi (Vetiveria Zizanioides), Melati Air (Echinodorus Palaefolius), Lonkida (Nauclea Orientalis), Jelutung Rawa (Dyera Costulata), Balangeran (Shorea Balangeran), Gelam (Melaleuca Leucadendron), Kayu Putih (Melaleuca Cajuputi).

Constructed wetland di tambang batu bara menawarkan berbagai manfaat keberlanjutan, antara lain sebagai pengolahan air limbah tambang, upaya restorasi dalam memulihkan ekosistem yang terganggu, biaya operasional dan perawatan rendah, keberlanjutan energi dengan pemanfaatan tanaman sehingga lebih ramah lingkungan dan mendukung prinsip keberlanjutan.

“Penerapan metode ini adalah salah satu wujud komitmen Bukit Asam dalam menjalankan prinsip Good Mining Practice,” kata AVP Perencanaan Lingkungan & Kehutanan PT Bukit Asam Tbk (PTBA), Dedy Saptaria Rosa, dalam Talkshow Inspiratif pada Festival LIKE di Jakarta, Kamis (08/08/2024).

Air tambang yang telah diolah dan memenuhi baku mutu lingkungan kemudian digunakan kembali untuk berbagai keperluan, seperti pembersihan Coal Handling Facility, memenuhi kebutuhan air bersih perkantoran tambang, dan sebagainya.

“Pemanfaatan air tambang untuk menunjang kegiatan operasi tambang dapat memberikan benefit optimal serta efisien dalam penggunaan air permukaan,” Dedy menjelaskan.

Lebih lanjut, Dedy menegaskan komitmen kuat PTBA untuk selalu menerapkan kaidah teknik pertambangan yang baik agar kegiatan operasional dapat berlangsung efektif, efisien, aman, dan ramah lingkungan.

“Aspek keberlanjutan sangat penting bagi Bukit Asam dalam upaya menghadirkan energi tanpa henti untuk negeri. Selaras juga dengan visi Bukit Asam, yaitu menjadi perusahaan energi kelas dunia yang peduli lingkungan,” tutupnya.***

Bagikan Berita :
Continue Reading

BUMN

Ajang TOP Human Capital Awards 2024, PTBA Sukses Raih Dua Penghargaan 

Published

on

By

JAKARTA, MLCI – PT Bukit Asam Tbk Tbk (PTBA) berhasil meraih dua penghargaan dalam ajang TOP Human Capital Awards 2024 di Jakarta, Rabu (30/10/2024). Kedua penghargaan tersebut, yaitu TOP Human Capital Awards 2024 # Star 5 dan The Most Committed Top Leader on Human Capital 2024 atas nama Suherman, Direktur Sumber Daya Manusia PT Bukit Asam Tbk (PTBA).

Dewan Juri menilai PTBA tidak hanya memenuhi kriteria keselarasan dan inovasi Sistem Manajemen Sumber Daya Manusia (Human Capital Management System/HCMS) semata, namun juga memiliki aspek lain terkait HCMS, yaitu dapat dijadikan contoh atau dapat menjadi benchmark bagi perusahaan lain. Karena itu, PTBA dianugerahi penghargaan bintang 5 alias tertinggi.

Suherman, Direktur Sumber Daya Manusia PTBA, menyampaikan ucapan terima kasih atas apresiasi yang diberikan.

“Hal ini menunjukkan keberhasilan perusahaan dalam melaksanakan HCMS secara tepat dan terstruktur untuk mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten dan inovatif dalam rangka menjawab tantangan perusahaan saat ini dan ke depan. Dengan SDM yang mumpuni, PTBA dapat senantiasa menghadirkan energi tanpa henti untuk negeri,” kata Suherman.

Dia menjelaskan, perusahaan telah melaksanakan HCMS dan Human Capital Initiatives (HC Initiatives) demi mendukung pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan. Terdapat tiga program HCMS atau HC Initiatives demi mendukung pertumbuhan kinerja Perusahaan dan bisnis berkelanjutan.

Pertama, Bukit Asam Leadership Acceleration and Development Program (BLADE). Program Leadership Development ini menjadi unggulan karena berfokus pada tiga kompetensi kunci untuk future leaders, antara lain Leadership Skill, Interpersonal Skill dan Business & Management Skill. Dalam salah satu tahapan dalam journey BLADE terdapat kegiatan Immersion Program yang terdiri dari Business Insight Initiatives/Industry Benchmark dari Multinational Company dan Business Lecture dari universitas di negara tujuan.

Kedua, Tugas Belajar. Sejalan dengan semangat peningkatan kompetensi pegawai untuk menunjang pencapaian visi PTBA menjadi menjadi perusahaan energi kelas dunia, dan sebagai wujud nyata implementasi budaya Kompeten pada Core Value AKHLAK, PTBA telah mengirimkan pegawai untuk mengikuti tugas belajar baik di jenjang pendidikan D3, dan S2 di Top 100 Universitas Dunia. Selain itu juga dengan memfasilitasi pegawai untuk menempuh Pendidikan S2 secara mandiri, salah satunya dengan menjalin program kerja sama dengan SBM ITB.

Ketiga, Career Development Journey. Untuk memastikan pengelolaan Human Capital yang terintegrasi dengan bisnis Perusahaan, PTBA melaksanakan penyelarasan dan pembaruan kompetensi sebagai fondasi utama dalam Competency Based Human Capital dengan peninjauan dan pembaruan Kamus Kompetensi, Development Matrix, Career Path, dan Assessment Guidelines. Menurut penilaian Dewan Juri, Program Career Development Journey layak menjadi contoh atau dapat direkomendasikan kepada organisasi lain.

Top Human Capital Awards diselenggarakan setiap tahun. Proses penilaian dan pendalaman keberhasilan HCMS dilakukan melalui beberapa tahap, dan berujung ke wawancara penjurian. Tak hanya pemberian penghargaan, Top Human Capital Awards juga mengedepankan aspek pembelajaran. Pada tahun ini, terdapat 103 perusahaan yang menjadi peserta Top Human Capital Awards. (D4F)

Bagikan Berita :
Continue Reading

BUMN

PTBA Unit Pelabuhan dan Dermaga Raih Anugerah Prasetya Ahimsa Kementerian ESDM

Published

on

By

BANDUNG, MLCI – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menganugerahkan PT Bukit Asam Tbk (PTBA) Unit Pelabuhan Tarahan dan Unit Dermaga Kertapati berupa penghargaan Prasetya Ahimsa.

Penghargaan tersebut diberikan di Bandung pada 25 Oktober 2024 kepada badan usaha di sektor mineral dan batu bara yang dinilai memiliki keunggulan dan mematuhi penerapan keselamatan pertambangan selama periode penilaian 2023 dengan baik.

“Kami ucapkan selamat kepada badan usaha yang menerima anugerah Prasetya Ahimsa. Penghargaan ini menunjukkan bahwa standar terkait keselamatan harus semakin tinggi dan semoga penghargaan ini tidak hanya menjadi kebanggaan, tetapi juga menjadi motivasi bagi kita semua untuk lebih baik lagi,” kata Tri Winarno, Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM.

Pelaksanaan standar keselamatan pertambangan dalam setiap lini operasional pertambangan, menurut Tri, selain harus memenuhi standar perundangan juga harus memperhatikan investasi berkelanjutan dalam infrastruktur keselamatan, pelatihan kompetensi, dan dukungan penuh terhadap Kepala Teknik Tambang.

“Pelaksanaan kegiatan pertambangan yang aman dan selamat bukan lah pilihan, tetapi suatu keharusan,” tegas Tri.

Prasetya berarti janji sedangkan Ahimsa berarti tidak menyakiti, sehingga secara filosofis Prasetya Ahimsa memiliki makna adanya janji atau komitmen penuh dari perusahaan untuk memenuhi peraturan perundangan, membuat dan melaksanakan program keselamatan pertambangan dalam upaya menghadirkan operasional kegiatan yang aman dan pekerja yang sehat serta selamat.

Suhedi, Direktur Operasi & Produksi PT Bukit Asam Tbk (PTBA), menyampaikan terima kasih atas anugerah Prasetya Ahimsa yang diberikan Kementerian ESDM. Ia menegaskan komitmen PTBA untuk mengimplementasikan praktik pertambangan terbaik (Good Mining Practice) secara konsisten, termasuk menjaga penerapan standar Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3).

“Penerapan budaya K3 yang baik membuat kegiatan pertambangan Bukit Asam dapat berlangsung efektif, efisien, dan aman. Apresiasi ini memotivasi kami untuk terus memperkuat budaya K3 agar dapat menghadirkan energi tanpa henti yang mensejahterakan masyarakat,” kata Suhedi. (D4F)

Bagikan Berita :
Continue Reading

BUMN

Sinergi PTBA SMBR dan KAI Tingkatkan Kapasitas Bongkar Batubara Area Kertapati

Published

on

By

JAKARTA, MLCI – Terkait Rencana Peningkatan Kapasitas Bongkar Batu Bara Area Kertapati, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) teken Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding) bersama PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) dan PT Semen Baturaja Tbk (SMBR)

Penandatanganan MoU dilakukan oleh Rafli Yandra, Direktur Pengembangan Usaha PT Bukit Asam Tbk (PTBA); Rudi As Aturridha, Direktur Pengembangan Usaha & Kelembagaan PT Kereta Api Indonesia (Persero); Muhammad Syafitri, Direktur Operasi PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) di Signature Lounge SIG, Jakarta, Selasa (22/10/2024).

Turut menyaksikan, antara lain Suhedi, Direktur Operasi & Produksi PT Bukit Asam Tbk (PTBA); Hadis Surya Palapa, Direktur Niaga PT Kereta Api Indonesia (Persero); Donny Arsal, Direktur Utama PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG); Yosviandri, Direktur Supply Chain PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG); Suherman Yahya, Direktur Utama PT Semen Baturaja Tbk (SMBR); Rahmat Hidayat, Direktur Fungsi Keuangan & SDM PT Semen Baturaja Tbk (SMBR); dan Fredi Firmansyah, Direktur Utama PT Kereta Api Logistik.

Kerja sama ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas bongkar batu bara di area Kertapati, Palembang. Selain itu, kerja sama ini juga untuk memaksimalkan potensi masing-masing perusahaan, dengan prinsip saling menguntungkan dan sesuai dengan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance).

Rafli Yandra, Direktur Pengembangan Usaha PT Bukit Asam Tbk (PTBA), mengatakan bahwa sinergi ini merupakan bagian dari upaya PTBA dalam meningkatkan kapasitas angkutan batu bara.

“Kerja sama ini adalah langkah strategis bagi kami untuk memperkuat pilar logistik dan infrastruktur. Melalui peningkatan kapasitas logistik, kami dapat berkontribusi lebih besar dalam menghadirkan energi tanpa henti untuk negeri,” kata Rafli Yandra.

Dengan cadangan batu bara sebesar 2,98 miliar ton dan sumber daya 5,81 miliar ton, PTBA merupakan salah satu pengelola kekayaan batu bara terbesar di Indonesia. Peningkatan kapasitas logistik merupakan langkah penting dalam rangka mempercepat monetisasi cadangan batu bara dan menjaga ketahanan energi nasional.

Pada kesempatan yang sama, Suherman Yahya, Direktur Utama SMBR menyampaikan bahwa kerja sama ini merupakan langkah strategis sinergi antar BUMN. “Semen Baturaja sangat mendukung kolaborasi ini guna memperkuat keberlanjutan pasokan bahan baku energi. Sinergi ini juga berkontribusi pada efisiensi operasional dan memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah serta pembangunan infrastruktur nasional,” ujarnya.

KAI berkolaborasi dengan PTBA dan SMBR untuk meningkatkan kapasitas angkut batu bara di Kertapati dengan target penyelesaian pada tahun 2027. Hal ini dilakukan mengingat pentingnya pengembangan area bongkar muat batu bara dan semen di wilayah Divre III Palembang untuk mendukung kebutuhan energi dan infrastruktur nasional.

Didiek Hartantyo, Direktur Utama KAI mengatakan KAI mencatat kinerja positif pada angkutan barang selama periode Januari hingga September 2024, dimana KAI mengangkut 50.987.328 ton barang atau meningkat 8% dibanding periode yang sama Januari hingga September 2023 sebanyak 47.174.683 ton barang.

Angkutan batu bara mendominasi dengan total 40.828.696 ton atau 80% dari keseluruhan angkutan barang KAI. Angkutan barang dengan kereta api memiliki berbagai keunggulan seperti ketepatan waktu, keamanan, kapasitas besar, bebas pungutan liar, dan dikelola oleh SDM yang profesional. Kelebihan lainnya yaitu angkutan barang dengan kereta api mampu mengangkut dengan kapasitas yang sangat besar. Satu gerbong bisa mengangkut 50 ton atau seukuran 2 truk kontainer. Bahkan, satu rangkaian KA angkutan batu bara di Sumatera bagian selatan dapat menarik 61 gerbong atau 3.000 ton sekaligus. Jika diangkut truk butuh kurang lebih 120 truk.

“Angkutan barang dengan kereta api tentunya lebih mendukung efisiensi biaya logistik, mengurangi kemacetan dan polusi yang mendukung keberlanjutan lingkungan,” tutup Didiek. (D4F)

Bagikan Berita :
Continue Reading

Populer

error: Content is protected !!