Luar Negeri
Dukung Status Quo Damai di Selat Taiwan Diserukan Untuk Indonesia
Release SMSI Pusat –
JAKARTA, MLCI – Kantor Perdagangan dan Ekonomi Taipei (TETO) di Indonesia menyerukan kepada seluruh lapisan masyarakat Indonesia untuk mendukung pemeliharaan status quo secara damai di Selat Taiwan serta mendesak Tiongkok untuk kembali melakukan pengendalian diri secara rasional.
Keterangan pers TETO di Jakarta, Selasa (28/05/2024) menyebutkan, Taiwan meminta Tiongkok supaya segera menghentikan latihan militer yang secara sepihak merusak perdamaian dan stabilitas di kawasan Indo-Pasifik.
Disebutkan pula, Taiwan dan Indonesia selama ini memiliki kerja sama yang erat. Saat ini terdapat sekitar 400.000 warga negara Indonesia yang tinggal, belajar, dan bekerja di Taiwan.
Tidak dapat dipungkiri bahwa perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan terkait dengan kepentingan ekonomi dan perdagangan utama Indonesia serta perlindungan orang Tionghoa di perantauan.
TETO dalam keterangan persnya lebih lanjut mengemukakan, aktivitas militer Tiongkok terus mengganggu perdamaian dan stabilitas kawasan, selain merusak perdamaian di kawasan Selat Taiwan dan membahayakan keselamatan WNI di Taiwan.
Oleh karena itu, TETO menghimbau seluruh lapisan masyarakat di Indonesia untuk bersama-sama menuntut agar Tiongkok segera menghentikan perilaku yang tidak masuk akal dan arogan serta menghentikan tindakan militernya yang provokatif guna memulihkan perdamaian, stabilitas, dan pembangunan di kawasan Indo-Pasifik secepatnya.
Menurut TETO, Komando Teater Timur Tiongkok pada 23 Mei 2024 mengumumkan adanya pelaksanaan latihan militer Bersama “2024A” di laut dan wilayah udara sekitar Taiwan.
Provokasi dan tindakan tidak rasional ini merusak perdamaian dan stabilitas regional serta tidak membantu perdamaian dan stabilitas kawasan Indo-Pasifik. Pemerintah Taiwan menyoroti sifat hegemonik Tiongkok dan mengecam keras tindakan tersebut.
Perlu dicatat, menjaga perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan telah menjadi konsensus komunitas internasional, dan komunitas internasional terus memperhatikan situasi di Selat Taiwan.
Di sisi lain, Pemerintah Tiongkok telah berulang kali mengancam demokrasi Taiwan dan secara sepihak merusak status quo di Selat Taiwan dan stabilitas kawasan Indo-Pasifik.***