Luar Negeri

Taiwan Nyatakan Pengusiran Kapal Penangkap Ikan Ilegal China Sepenuhnya Legal

Published

on

Release SMSI Pusat –

JAKARTA, MLCI – Pemerintah Taiwan menyatakan, pengusiran kapal penangkap ikan China yang melakukan penangkapan ikan di Laut Taiwan Sepenuhnya legal dan sah.

Keterangan pers Kantor Dagang dan Ekonomi Taipei (TETO) di Jakarta, Sabtu (17/02/2024) menyebutkan, pada 14 Februari 2024 sekitar pukul 13.00 sebuah kapal penangkap ikan dari China melanggar batas masuk ke perairan dekat Pulau Beiding di Kinmen Taiwan untuk   menangkap ikan   secara   ilegal.

Petugas Patroli Laut   Taiwan segera mengambil langkah tegas dengan   mengirimkan kapal   patroli untuk melakukan   pemeriksaan, tetapi   kapal penangkap   ikan China  menolak pemeriksaan,   menghindar, dan   melarikan diri,   menyebabkan kapal  penangkap ikan itu terbalik dan empat   nelayan China  jatuh   ke laut.

Petugas patroli   Taiwan segera melakukan penyelamatan dan mengirim mereka ke rumah sakit di Kinmen untuk pengobatan. Dua diantara para nelayan China tersebut meninggal dunia setelah upaya penyelamatan. Kasus ini melibatkan  petugas patroli laut  Taiwan yang   melakukan tugas   mereka sesuai   hukum tanpa   melakukan tindakan yang tidak pantas.

Akan tetapi Kantor   Urusan Taiwan dari   pemerintah China  tidak membedakan mana yang benar dan mana yang salah dengan menuduh petugas patroli laut   Taiwan melakukan   cara yang kasar dan   berbahaya sehingga menyebabkan kejadian tragis itu.

Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa   China murni melakukan   pembelaan terhadap   kapal penangkap   ikannya yang   melakukan penangkapan ikan   ilegal di luar   wilayahnya dan   dengan sengaja   menyalahkan Taiwan dalam upaya untuk menciptakan ketegangan antara kedua sisi selat.

Taiwan mengecam keras tindakan tersebut. China disebutkan seringkali membiarkan kapal penangkap ikan mereka secara ilegal masuk ke perairan   Taiwan untuk   menangkap ikan,   menggunakan bom   ikan, menggunakan zat beracun pada ikan, mengambil pasir dari laut, dan membuang sampah   laut yang semuanya   merusak ekosistem   laut.

Meskipun   pemerintah Taiwan telah berkali-kali meminta pihak China untuk mengendalikan diri, namun belum terlihat adanya perbaikan.

Dalam beberapa tahun terakhir, banyak kapal penangkap ikan dari China secara ilegal memasuki perairan Taiwan untuk menangkap ikan berharga tinggi secara ilegal yang tentunya merugikan hak-hak nelayan Taiwan dan kehidupan masyarakat pesisir.

Masyarakat Taiwan   telah berkali-kali   melaporkan kejadian   Tersebut dan meminta Otoritas Taiwan untuk bertindak sesuai hukum dengan mengusir mereka. Petugas patroli laut Taiwan bertugas melindungi hak-hak nelayan Taiwan dan mempertahankan kedaulatan negara.

Menurut data statistik, dari tahun 2016 hingga 2023, total ada lebih dari 9.000 kapal penangkap ikan dari China yang telah disita dan dicegah beroperasi oleh Taiwan karena melakukan berbagai tindakan ilegal seperti penangkapan ikan di luar batas, pencurian   pasir laut, dan penyelundupan.

Beberapa   di   antaranya bahkan   menghilangkan atau   menutupi nama   kapal untuk   menghindari pemeriksaan,   bahkan sampai   menabrak atau   menyerang petugas   patroli laut Taiwan.

Taiwan menyesalkan kejadian yang melibatkan penolakan awak kapal China untuk bekerja sama dengan otoritas Taiwan dalam penegakan hukum,   yang berujung pada   kejadian tragis   dengan cara yang berbahaya.

Pemerintah Taiwan berharap bahwa otoritas China akan memperketat pengawasan terhadap tindakan ilegal semacam itu agar kejadian seperti itu tidak terulang kembali, demi menjaga perdamaian dan stabilitas di kedua sisi selat.***

Bagikan Berita :

Populer