Sumatera Selatan
Tak Tersentuh Pembangunan, Talud Sungai Banyak Ambrol
Release SMSI Prabumulih –
PRABUMULIH SUMSEL, MLCI – Warga yang tinggal di bantaran sungai jembatan jalan M Yamin RW 03, Kelurahan Muntang Tapus, Kecamatan Prabumulih Barat belakangan ini terus mengeluhkan kondisi bangunan talud (dinding penahan tanah) di sekitar tempat tinggal mereka.
Kerlin, di antaranya. Menurut warga RT 13 ini, akibat semakin buruknya kondisi dinding bangunan talud menyebabkan bangunan pagar rumahnya roboh sebagian. “Ambrolnya dinding talud itu juga mengakibatkan bangunan pagar beton rumah kami roboh pak,” keluh Ibu satu anak ini, kepada awak media, Jumat (08/08/2023).
Masih disampaikannya, dirinya bersama warga sekitar talud kerap dihantui rasa takut saat memasuki musim hujan, karena kondisi bangunan talud yang tidak pernah diperbaiki dan terus tergerus arus sungai yang meluap akibat hujan.
“Bapak lihatlah sendiri, sudah beberapa titik yang roboh. Bahkan, bangunan lantai rumah kami sudah banyak yang retak dan turun akibat pondasi bangunan talud yang roboh dan turun,” jelas Kerlin.
Ia menambahkan, dirinya pernah melaporkan kejadian itu ke pemerintah kota sekitar 3 tahun lalu, atau di pertengahan tahun masa pemerintahan periode kedua Ridho Yahya dan Fikri.
“Namun hingga kini belum juga mendapat perhatian, untuk itu Saya memohon dan berharap melalui media ini, Pemerintah kota dan DPRD Prabumulih dapat segara memberikan solusi agar talud ini segera dibangun kembali,” ucapnya, seraya menyebut sudah pernah mengajukan proposal melalui Pemerintahan kelurahan, sekitar tiga tahun lalu.
“Kalau pengajuan proposal ke kelurahan muntang tapus sudah pernah sejak 3 tahun yang lalu, tapi belum ado realisasi. Dan Proposal juga sudah pernah disampeke ke DPRD,” imbuhnya.
Terpisah, Usman Ketua RT setempat ketika dikonfirmasi melalui pesan singkat WhatsApp, membenarkan banyak menerima pengaduan dari warganya, terkait kondisi bangunan talud yang sudah banyak retak dan roboh.
“Banyak mendapat laporan warga dari sejak tiga tahun lalu, bahkan sudah diusulkan proposal pengajuan, namun upaya tersebut belum membuahkan hasil.
Ya memang sudah seharusnya diperbaiki pak, apalagi posisi talud sudah menggantung dan otomatis tanah akan terkikis arus air jelas ini berdampak pada kultur tanah yang turun akibat robohnya pagar beton, tentu kami pun berharap ini menjadi prioritas karena sangat berdampak pada rumah warga kita,” ujarnya.
Senada dikatakan Diana, Lurah Muntang Tapus. Ia membenarkan pada saat menjabat, dirinya mengetahui adanya proposal pengajuan pembangunan Talud tersebut, bahkan ia mengungkapkan arsip usulan proposal tersebut masih disimpan di kantor kelurahan Muntang Tapus.
“Ya pernah kita ajukan dan arsipnya masih disimpan di kantor,” ucapnya singkat.
Dari pantauan awak media di lokasi, nampak kondisi beton talud yang roboh sudah menutupi badan sungai, tentu hal tersebut akan menghambat volume aliran debit air dari hulu ke hilir sungai Muntang Tapus. ***