Connect with us

Pendidikan

Guru Besar UNSRI Ciptakan Alat Tes Olahraga Berbasis Teknologi Sensor

Published

on

Release SMSI Sumsel –

OGAN ILIR SUMSEL, MLCI – Universitas Sriwijaya (Unsri) berhasil mengembangkan alat uji tes push up berbasis teknologi getar. Alat tersebut digunakan untuk meningkatkan kemampuan tes fisik mahasiswa. Hasil penelitian ini sudah terdaftar Hak Cipta Alat Tes Olahraga Sit Up Berbasis Teknologi Sensor-Switch.

Pengembangan alat tersebut berhasil mengantarkan sang peneliti, Prof Dr Dra Hj Hartati M Kes dikukuhkan sebagai guru besar dalam bidang Ilmu Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Unsri, Senin (04/09/2023), di Graha Sriwijaya Kampus Unsri, Indralaya Ogan Ilir.

Hartati menceritakan, pengembangan alat dilakukan untuk memperbaiki kelemahan pengukuran push up secara konvensional. Sebab, pengukuran secara konvensional mengandalkan pengawasan subjektif sehingga data yang diperoleh kurang optimal.

Instrumen tes push up berbasis teknologi sensor, kata Hayati memiliki 94 persen uji validitas dan pengukuran tingkat ahli olahraga serta ahli IT dengan validitas 75 persen. “Sehingga alat dikatakan layak,” kata Hartati saat menyampaikan Pidato Pengukuhannya.

Dia menjelaskan, keandalan alat telah diuji coba pada kelompok kecil laki-laki sebesar 0,994 dan kelompok kecil wanita sebesar 0,988 dengan kategori Tinggi.

Sedangkan uji coba kelompok besar laki-laki adalah 0,998 dan kelompok besar wanita adalah 0,946 dengan kategori Tinggi. “Uji coba itu memiliki reliabilitas yang tinggi sehingga layak digunakan,” bebernya.

Tak hanya alat uji tes push up, Hartati juga mengembangkan tes tangkap bola berbasis sensor getaran. Tujuannya untuk menghasilkan sensor lempar bola ke dinding berbasis sensor getar yang dapat digunakan untuk menghitung koordinasi.

“Alat ini dapat digunakan sebagai alat tes lempar bola dinding untuk menguji siswa dan mahasiswa agar bisa memfasilitasi tes yang dilakukan oleh guru dan pelatih,” ucapnya.

Pemanfaatan teknologi juga dikembangkan Haryati dalam bidang kesehatan olahraga. Salah satunya dengan membuat alat ukur aplikasi digital pengukuran status gizi melalui lembar validasi. Teknologi digital yang dikembangkan berupa aplikasi pengembangan alat ukur status gizi siswa melalui Microsoft Visual Basic dari Windows 10.

“Melalui alat ini, kita bisa mengukur status gizi pada anak,” terangnya.

Prof Dr Dra Hj Hartati M Kes merupakan dosen FKIP Unsri. Wanita kelahiran 10 Juni 1960 itu menamatkan S1 di Bidang Pendidikan Olahraga dan Kesehatan IKIP Semarang pada tahun 1984. Dia melanjutkan studi S2 di Bidang Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Arlangga pada tahun 2002. Sementara gelar Doktor yang diraihnya setelah menempuh pendidikan di Program Studi Pendidikan Olahraga Universitas Negeri Semarang pada tahun 2013.***

Bagikan Berita :
Continue Reading

Pendidikan

Dihadapan Ratusan Pelajar SMA Negeri 4 Lahat, Ini Amanat Kasat Lantas

Published

on

By

LAHAT SUMSEL, MLCI – Upacara bendera rutin SMA Negeri 4 Lahat (SMANPALA) hari ini ada yang berbeda dari biasanya, yaitu Kepala Satuan (Kasat) Lalu Lintas (Lantas) Polres Lahat Dr Jhoni Albert SH MSi MH menjadi pembina upacara.

Dihadapan ratusan pelajar, Kasat Lantas menyampaikan begitu pentingnya selama berkendara untuk menjaga keselamatan dan juga perlu ada Surat Izin Mengemudi (SIM) serta membawa Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK). Kamis (17/4).

“Selain itu, kami berharap kepada siswa siswi SMANPALA agar dapat selalu mentaati aturan berlalu lintas. Dan, pada kesempatan ini Polres Lahat mempromosikan kegiatan terbaru,” imbuhnya.

Dijelaskan Kasat, program tersebut, yaitu Satlantas Polres Lahat segera mengkoordinir ke sekolah untuk proses pembuatan SIM milenial dan perpanjangan SIM Nasional Presisi.

Sementara itu, Kepala SMANPALA Dr Baslini MPd mengucapkan terima kasih atas kunjungan dan pembinaan Kasat Lantas kepada siswa siswi SMANPALA. Serta, semoga kedepannya semua pelajar SMANPALA taat berlalu lintas.

Usai upacara dilanjutkan dengan pemberian penghargaan untuk siswa siswi berprestasi diantaranya:

  1. M Arezky Kamil (Medali Emas Olimpiade Nasional Biologi OPSI)
  2. Juara 2 Lomba Nasyid putri HUT PTBA Bukit Asam.
  3. Lomba kebersihan kelas sebagai bentuk kegiatan rutin mendukung Program Pemerintah Ketahanan Pangan untuk periode bulan Maret dan April 2025

Baslini memberi mengucapkan selamat kepada siswa siswi yang telah mendapatkan penghargaan dan semoga ke depannya akan terus bermunculan prestasi dari siswa siswi SMANPALA lainnya.*** (D4F)

Bagikan Berita :
Continue Reading

Pendidikan

Niel Aldrin SE. MAP, “Pemkab Lahat Siap Mendukung Program Sekolah Rakyat dan Unggulan”

Published

on

By

LAHAT SUMSEL, MLCI – Kepada awak media Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lahat, Niel Aldrin SE MAP menjelaskan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lahat siap mendukung program Presiden Prabowo yang berencana membangun Sekolah Rakyat dan Sekolah Unggulan.

“Sebagai upaya dukungan tersebut sudah dilaksanakan oleh Pak Bupati Bursah Zarnubi dan Bu Wakil Bupati Lahat Widia Ningsih dengan menyiapkan lahan yang dibutuhkan,” sambungnya. Rabu (9/4)

Dijelaskan Niel, semuanya memang akan dibantu oleh Pemerintah Pusat, termasuk akan berdayakan guru-guru penggerak serta guru-guru dari Aparatur Sipil Negara (ASN)  tapi harus melalui seleksi untuk menjadi guru di Sekolah Unggulan tersebut.

“Jadi untuk guru penggerak itu bias jadi berasal dari Kabupaten Lahat sendiri atau bahkan mungkin dari luar, yang pasti itu dibantu sama pusat mungkin juga dari luar kota,” ungkapnya.

Sedangkan untuk tenaga pendidik di Sekolah Rakyat tersebut, akan disiapkan dari Kementrian Pendidikan Dasar dan Menegah (Kemendikdasmen).

“Kami berharap salah satu tujuan diadakannya dibangun sekolah unggulan itu akan meluluskan banyak-banyak lulusan untuk masuk ke perguruan tinggi bahkan harapan dari daerah-daerah sampai ke luar negeri,” pungkas Niel.*** (D4F)

Bagikan Berita :
Continue Reading

Kabupaten Lahat

Tinggi Angka Anak Putus Sekolah, Warga 5 Desa Kecamatan Lahat Inginkan SMAN

Published

on

By

LAHAT SUMSEL, MLCI – Kepala Desa (Kades) Makartitama, Dul Rohim kepada awak media menyampaikan keluhan masyarakat tentang banyak anak putus sekolah yang berada di 5 desa dalam Kecamatan Lahat.

“Kami 5 desa ini lumayan penduduknya padat di Kecamatan Kota Lahat termasuk dalam kawasan Eks Transmigrasi Senabing meliputi Desa Makartitama, Giri Mulia, Ulak Mas, Purwasari dan Desa Karang Rejo,” jelas Dul. Selasa (8/4)

Diterangkannya, masyarakat 5 desa tersebut berharap agar pemerintah membangun satu unit Sekolah Menengah Atas (SMA), sebab tingginya angka anak putus sekolah akibat biaya pendidikan tinggi dengan jarak yang jauh dari kawasan Eks Transmigrasi ke Ibukota Kabupaten Lahat.

“Karena hal itu banyak anak di kawasan tersebut terpaksa berhenti melanjutkan pendidikan ke jenjang SMA karena tidak ada sekolah menengah di dekat desa mereka dan jika anak-anak harus kos di kota untuk sekolah, biaya yang dibutuhkan terlalu besar bagi sebagian besar orang tua,” beber Dul.

Pembangunan SMA di kawasan eks transmigrasi ini akan sangat berdampak pada peningkatan taraf pendidikan dan ekonomi masyarakat. Selain membuka akses pendidikan yang lebih luas, kehadiran sekolah akan mempermudah generasi muda di desa untuk meraih masa depan yang lebih baik.

Saat ini, pertambahan penduduk di kawasan tersebut cukup signifikan setiap bulannya, dan kondisi ini makin memperkuat alasan pentingnya keberadaan SMA di wilayah tersebut.

Dengan nantinya adanya SMA, Dul yakin tidak hanya memperkecil angka anak putus sekolah, tapi juga menciptakan generasi muda yang siap bersaing dan mampu membawa perubahan positif bagi daerah mereka.

“Oleh karena itu, sekali lagi kami berharap pemerintah dan pihak terkait bisa mendengar suara kami dan di lokasi antara lima desa ini bisa dibangun baik itu SMK ataupun SMA umum yang penting ada sekolah tingkat menengah atas agar anak-anak kami tidak putus sekolah,” pungkas Dul penuh harap.*** (D4F)

Bagikan Berita :
Continue Reading

Populer

error: Content is protected !!