Opini

Menikmati Jamuan Allah di 10 Hari Terakhir Ramadan

Published

on

*Menikmati Jamuan Allah di 10 Hari Terakhir Ramadan*
Oleh: Ust. Windo

Terhitung malam ini, malam ke-21 Ramadan 1444 H. bermula hitungan 10 hari yang akhir dari Ramadan. Rangkaian hari yang bukan biasa-biasa saja, tapi justeru inilah puncak rangkaian ibadah Ramadan.

Ummul Mukminin, Sayyidah Aisyah menceritakan bagaimana Nabi di 10 hari akhir Ramadan. Kata Beliau: _“Nabi kalau masuk 10 hari akhir Ramadan, beliau mengencangkan tali ikat pinggangnya, menghidupkan malamnya dan membangunkan keluarganya.”_

Diantara makna mengencangkan ikat pinggang ini; mengurangi makan dan minum, dan mengurangi intensitas hubungan suami istri. Dilihat dari tujuannya, konteks kekinian dapat juga dimasukkan mengurangi keaktifan bersama HP. Semua ini dilakukan, agar bisa fokus menghidupkan malam-malam yang akhir dari Ramadan.

Tiga gambaran Aisyah tentang Nabi ini akhirnya terangkumi dalam satu sunnah Nabi yang beliau dawamkan tiap Ramadan, yaitu beri’tikaf. Seruan yang sifatnya sama, baik kepada lelaki maupun perempuan. Bahkan Nabi di Ramadan terakhir Beliau beri’tikaf selama 20 hari.

Lebih utama lagi, 10 hari yang akhir Ramadan, ditengarai salah satu malamnya bakal menjadi malam yang Allah tetapkan sebagai _lailatul qadr_. Malam yang Allah sebut nilai (ibadahnya) lebih baik dari seribu bulan.

Inilah jamuan Allah di hari-hari yang akhir Ramadan. Semoga Allah tolong kita semua, agar mudah mempersembahkan ibadah terbaik kepada-Nya. _Wallahul Musta’an._[]

20 Ramadan, Ashar.
Jelang buka bersama BSI Region 3 Palembang

Bagikan Berita :

Populer