Connect with us

Seni Budaya

Armadi Raga Siap “Angkat” Musik Kabupaten Lahat

Published

on

Aan Kunchay –

LAHAT SUMSEL, MLCI – Siapa yang tidak kenal dengan Armadi Raga, khususnya masyarakat Sumatera Selatan?! Sudah lebih dari 2 (dua) dekade penyanyi dan pencipta lagu bergenre melayu ini menemani kehidupan masyarakat Sumatera Selatan dengan karya-karya hitsnya.

Hari ini, Jumat (29/10/2021) Armadi Raga menyambangi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Lahat untuk bersilaturahmi.

Kehadiran pencipta lagu Laila Canggung dan Ijuk yang hits dibawakn Iyeth Bustami ini disambut hangat Disdikbud melalui Kabid Kebudayaan Bambang Apriyanto.

Turut hadir Kabid Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata Lahat Soni, Staff Khusus Bupati Lahat Bidang Pariwisata Mario Andramartik, Ketua Dewan Kesenian Lahat yan Safran, dan Aktivis Pemerhati Budaya.

Armadi Raga yang sudah malang melintang di blantika musik tanah air, menyampaikan keinginannya untuk berkolaborasi dengan Pemkab Lahat dan para pelaku seni di Kabupaten Lahat. Hal ini bertujuan untuk mengangkat potensi seni di Kabupaten Lahat ke kancah nasional bahkan internasional.

“Saya pribadi melihat potensi SDM seniman, khususnya bidang tarik suara di Kabupaten Lahat sudah sangat baik. Tinggal lagi bagaimana promosi dan memiliki studio record yang berkelas nasional. Jika semua itu terwujud, akan menjadi sebuah jembatan mengangkat Kabupaten Lahat dan menjadi input besar bagi sektor pariwisata Kabupaten Lahat. Bahkan, akan menjadi satu-satunya studio rekaman terbaik di 17 kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Selatan,” ucap pencipta lagu Menimang Landak yang dibawakan Ine Sinthya ini.

Pria yang kerap disebut ‘Mamang Miang Hebung’ ini juga telah menyiapkan 2 buah lagu untuk dinyanyikan penyanyi Lahat dan siap menyupport talenta penyanyi Lahat jika ingin go nasional. Selain itu, ia juga telah menyiapkan sebuah film yang sudah lama dikonsepnya berjudul ‘Miang Hebung’ untuk diproduksi di Kabupaten Lahat.

“Saya punya 2 lagu yang sudah siap dibawakan dan ikhlas jika akan dijadikan hak paten lagu Kabupaten Lahat. Selain itu, alhamdulillah dengan kiprah kita selama berkarier di dunia permusikan tanah air, kita siap menyupport jika ada talenta-talenta di Kabupaten Lahat yang akan ikut audisi menyanyi. Saya juga punya skenario film judulnya Miang Hebung, sudah lama saya konsep, bisa juga diproduksi di Kabupaten Lahat,” ungkapnya.

Bahkan, untuk memenuhi pencapaian yang disebutkan tadi, Armadi Raga siap menetap di Kabupaten Lahat untuk 2 tahun ke depan.

“Agar semuanya bisa terwujud, saya siap menetap di Kabupaten Lahat untuk 2 tahun ke depan. Terpenting itu tadi, untuk memanen tentu saja kita harus memiliki sawah terlebih dahulu. Untuk melahirkan penyanyi handal kita musti ada fasilitas yang baik seperti studio rekaman yang bagus,” ujarnya.

Keinginan Armadi Raga ini disambut positif oleh Kabid Kebudayaan Disdikbud Lahat dan Kabid Ekraf Dinas Pariwisata Lahat.

“Pastinya kita menyambut baik program ini. Apalagi selama ini kesulitan kita terletak pada studio rekaman yang mumpuni. Hingga selama ini harus ke Pulau Jawa untuk rekaman lagu daerah. Ini menarik. Akan menjadi sebuah terobosan yang dapat mengangkat kebudayaan hingga ke sektor wisata,” ucap Bambang Apriyanto didampingi Soni.

Staff Khusus Bupati Lahat Bidang Pariwisata Mario Andramrtik dan Yan Safran selaku Ketua Dewan Kesenian Lahat juga memberikan statement positif.

“Kalau kami sangat mendukung dan bangga. Semoga Armadi Raga bersama Organisasi Ladasss (Lagu Daerah se-Sumatera Selatan) dapat berkiprah dan menjadi bagian dari mengharumkan Bumi Seganti Setungguan,” tutur mereka.

Ke depan, pertemuan ini akan dilanjutkan dengan audiensi bersama Bupati Lahat yang kemungkinan besar akan dilangsungkan dalam waktu dekat.****

Bagikan Berita :
Continue Reading

Seni Budaya

Kombinasi Teater Bangsawan dan Modern dengan Dongeng “Dul Kancil”

Published

on

By

Release SMSI Sumsel –

PALEMBANG, MLCI – Puluhan penonton dari kalangan pelajar dan mahasiswa antusias menyaksikan pementasan teater Dongeng Bangsawan Dul Kancil. Pertunjukan drama adaptasi naskah “Matahari di Sebuah Jalan Kecil” karya Arifin C Noer itu digelar di Aula Prof Bochari Rachman MSc Universitas Bina Darma Palembang.

Dr Yanti Pasmawati ST MT, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Kerjasama Universitas Bina Darma Palembang mengatakan, pementasan teater tersebut merupakan inovasi dan kreasi mahasiswa. “Pementasan  teater ini dibuat dengan  inovasi dan kreasi yang luar biasa dan sangat penting diapreasiasi,” ungkap Yanti dalam sambutannya, Rabu (10/01/2024).

Menurut Yanti, pementasan teater menjadi agenda rutin tahunan yang digelar Program Studi  Pendidikan Bahasa Indonesia. Di samping untuk melestarikan seni budaya tradisi Sumatera Selatan. “Kegiatan rutin dilakukan prodi PBI dengan melestarikan seni budaya, khususnya di Sumsel. Warisan budaya  ini tidak hanya  untuk diadopsi tapi juga dikembangkan,” harapnya.

Dikatakannya, mahasiswa asing asal Amerika Serikat yang kuliah di UBD pernah mementaskan teater tradisi. Teater tradisi tidak hanya diperankan mahasiswa lokal, tapi juga mahasiswa asing. Mahasiswa  international student class UBD juga pernah mementaskan teater tradisi di Selangor Malaysia. “Pentas Dul Kancil ini kolaborasi drama tradisi bangsawan dan teater modern (dengan dongeng/fabel). Ini inovasi yang harus dikembangkan,” imbaunya.

Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia FSH UBD, Dr Hastari Mayrita MPd menambahkan, pementasan teater diusung sebagai upaya mendukung capaian perkuliahan. “Pentas teater ini digelar setiap tahun. Diselenggarakan mahasiswa untuk memenuhi capaian perkuliahan di program studi,” ujar Hastari.

Bukan hanya itu, tambah Hastari, pementasan teater merupakan karya mahasiswa untuk meningkatkan keterampilan dalam bidang bahasa dan sastra Indonesia. “Pentas ini karya mahasiswa, terutama menghasilkan keterampilan dalam bidang bahasa dan sastra. Khususnya seni pertunjukan teater,” ungkapnya.

Diketahui, pertunjukan tersebut mengkolaborasikan drama tradisi bangsawan dan dongeng/fabel dengan teater modern. Menyoroti fenomena kleptomania dalam psikologi masyarakat akibat krisis ekonomi. Pesan moralnya agar generasi muda, khususnya pelajar dan mahasiswa dapat terhindar dari perilaku tidak terpuji seperti mengambil hak orang lain, mencuri uang/harta dan aset negara  atau perusahaan tempatnya bekerja/berkarier kelak setelah lulus studi.

Dalam pentas ini, mahasiswa  mengombinasikan perpaduan naskah drama modern, cerita rakyat lisan berupa dongeng, dan teater bangsawan. Terdapat kemiripan karakter tokoh lakon ini dengan dongeng si kancil yang populer di tengah masyarakat.

Dongeng merupakan cerita yang tidak benar-benar terjadi (terutama tentang kejadian zaman dulu yang aneh-aneh). Dalam pertunjukan ini, dongeng yang dipilih berupa fabel (cerita kehidupan para binatang yang bertingkah laku seperti manusia). Dekonstruksi fabel menjadi sebuah teguran alternatif lakon ini menyajikan tentang kehidupan manusia yang bertingkah laku seperti binatang. Termasuk dalam rias tokoh lakon ini.

Sementara, konsep teater bangsawan diangkat dari seni pertunjukan melayu yang tidak berangkat dari syair Hikayat Abdul Muluk. Gaya pemanggungan teater bangsawan termasuk komedi stambul yang menggabungkan seni drama, tari, dan musik serta mengangkat cerita istana. Hanya saja pada lakon ini, nuansa istanasentris diganti sebagai perbincangan rakyat dan pekerja yang membicarakan kehidupan para bangsawan.***

Bagikan Berita :
Continue Reading

Seni Budaya

Dapat Gelar Bangsawan, Ini Harapan Ketua DPC PDIP Lahat Yulius Maulana

Published

on

By

Jurnalis : Herlan Nudin

Lampung – MLCI – Mantan Wakil Bupati Empat Lawang dinobatkan sebagai bangsawan setelah mendapat Lencana Kerajaan Adat Paksi Pak Sekala Brak Kepaksian Pernong Lampung.

Penobatan terjadi lewat prosesi pemberian Piagam Adat dan kopiah Lampung oleh Sultan Sekala Brak Yang Dipertuan ke-23, Pangeran Edward Syah Pernong, Sabtu (28/10/2023).

Yulius Maulana menyampaikan rasa terhormat dan ungkapan terimakasih atas pemberian gelar tersebut.

“Tentu gelar bangsawan yang disematkan ke saya ini adalah suatu kehormatan dan menjadi tanggung jawab moral yang perlu saya jaga,” kata Yulius Maulana dalam keterangannya yang diterima media.

Ketua DPC PDI Perjuangan Lahat itu telah menjadi bagian dari keluarga kerajaan adat Lampung. Menurutnya, gelar bangsawan menandakan keakraban dan kekeluargaan.

“Alhamdulillah saya sudah menjadi bagian dari keluarga besar Kerajaan Adat Lampung,” ungkapnya.

Terakhir, Yulius Maulana berharap dengan penyematan gelar bangsawan bukan hanya bermanfaat pada dirinya namun juga kepada masyarakat.

“Semoga bermanfaat kepada saya dan yang pasti harus bermanfaat juga untuk sesama,” tuturnya.

“Saya juga tertantang untuk semakin berani dalam melakukan hal yang saya anggap benar. ” tandasnya.

Bagikan Berita :
Continue Reading

Seni Budaya

Menjaga kebersihan Lingkungan, Warga Desa Wanaraya Gotong Royong Bersikan Pingir Jalan Poros Desa

Published

on

By

Jurnalis : Herlan Nudin

Lahat, SUMSEL – MLCI – Kikim Barat, Dalam Menjaga Kesehatan dan kenyamanan Lingkungan Ibu-Ibu RT.05/RW.05 Desa Wanaraya mengelar kerja Bakti membersihkan pinggir jalan poros. Selasa, 24/10/2023

Tampak dalam kegiatan Gotong Royong Warga Desa Wanaraya kecamatan Kikim Barat Kabupaten Lahat berlangsung dengan penuh kekompakan.

Warsanto Kepala Desa Wanaraya menyampaikan, Alhamdulillah kegiatan Gotong royong yang didominan Ibu-Ibu Desa Wanaraya berlangsung Kompak.

Kegiatan ini kita lanksanakan Guna Menjaga kebersihan Lingkungan Desa serta membangkitan Budaya Gotong Royong dan kebersamaan antar Warga.

Untuk itu, kami mewakili Pemerintah Desa Wanaraya mengucapkan terimakasih kepada masyarakat yang sudah turut serta dalam kegiatan dan Mari kedepan kita tingkatkan lagi. “Ajak kades

Bagikan Berita :
Continue Reading

Populer

error: Content is protected !!