Pemerintah
Jumlah Pasien Positif Covid-19 Terus Meningkat, Kabupaten Lahat Zona Merah
Jurnalis Herlan Nudin –
LAHAT SUMSEL, MLCI – Berdasarkan data yang diterima dari Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional dalam website resmi covid19.go.id, terungkap Kabupaten Lahat masuk Zona Merah atau Resiko Tinggi.
Hal itu dikatakan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lahat, Taufiq Maryansa Putra SKM MM kepada media ini. Selasa (6/7/2021).
“Selain Kabupaten Lahat, ada Kabupaten Musi Banyuasin dan Kota Palembang yang masuk Zona Merah di Provinsi Sumatera Selatan,” sambungnya.
Dijelaskan Taufiq, peningkatan jumlah pasien positif Covid-19 di Kabupaten Lahat yang menyebabkan masuk dalam Zona Merah. Seperti pada 29 Juni 2021 total ada 89 pasien terkonfirmasi positif.
Lalu 30 Juni 2021 sejumlah 96 pasien, kemudian 3 Juli 2021 sebanyak 123 pasien, pada 4 Juli 2021 tercatat 138. Dan hari ini 6 Juli 2021 ditemukan 181 pasien terkonfirmasi positif Covid-19.
Masih data hari ini, sambung Taufiq, selain 181 orang terkonfirmasi positif ada juga pasien meninggal sebanyak 66 orang dan pasien sembuh sejumlah 1013 orang. Hingga total kesuruhan pasien terpapar Covid-19 di Lahat ada 1260 orang.
Taufiq melanjutkan, untuk data proses Suspek gabungan Orang Dalam Pengawasan (ODP) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) tercatat 7 orang. Dan, Kontak Erat ada 4277 orang dengan proses 245 orang serta Probable sebanyak 26 Orang,” rincinya.
Harapan Taufiq kepada seluruh elemen masyarakat di Bumi Seganti Setungguan agar selalu waspada dan wajib mematuhi Protokol Kesehatan (Prokes) untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
“Selain memutus mata rantai, wajib patuhi Prokes juga bermanfaat untuk mengatasi Pandemi Covid-19 yang saat ini masih dirasakan di Kabupaten Lahat,” imbuhnya.
Caranya mudah, jelas Taufiq, cukup dengan 3M yakni Memakai masker, Menjaga jarak dan Membersihkan tangan dengan bersih setelah dan sebelum beraktifitas.
“Tak hanya wajib patuhi Prokes, kami juga menghimbau kepada masyarakat supaya ikuti terus perkembangan imformasi tentang Covid-19 dari sumber sumber resmi agar tidak salah pemahaman terkait Corona,” pungkas Taufiq.***