Regional

Mega Proyek Bendungan Timbulkan Dampak Debu dan Jalan Rusak

Published

on

Release SMSI OKU Selatan –

OKU SELATAN SUMSEL, MLCI – Puluhan alat berat yang digunakan untuk proses pembangunan mega proyek bendungan Waduk Tiga Di Haji menimbulkan dampak polusi debu dan menyebabkan jalan rusak berlubang sehingga menjadi salah satu penyebab Lakalantas.

Sedikitnya delapan desa di Kecamatan Tiga Dihaji Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan yang terkena dampak tersebut. Salah satunya Desa Kual Kecamatan Tiga Dihaji.

Tokoh masyarakat setempat, Hasanudin, mengatakan debu yang berasal dari proyek bendungan Tiga Dihaji menyebabkan polusi udara dan rusaknya jalan raya di beberapa titik membahayakan warga dan pengguna jalan sejak April lalu.

“Kondisi jalan menuju proyek bendungan Tiga Dihaji ini cukup rawan ditambah lagi polusi debunya, masyarakat sekitar mengeluhkan debu yang bertebaran sehingga menganggu pernafasan,”ujar Hasanudin, Sabtu (12/6/2021).

Hasanudin mengungkapkan puluhan kendaraan alat berat yang melintas dengan tonase tinggi dilokasi untuk proses pembangunan Waduk Tiga Dihaji menyebabkan rusaknya jalan yang dilintasi.

“Mobil pengangkut (alat berat) yang lewat sini menyebabkan jalan rusak parah, banyak yang berlubang sehingga rawan kecelakaan di beberapa titik,” tambahnya.

Warga setempat menyiram jalan di depan rumah masing-masing menggunakan ember untuk meminimalisir terjadinya polusi debu yang mengancam kesehatan mereka.

Hasanudin menyampaikan harapan warga setempat agar pihak terkait bertanggung jawab memperbaiki akses jalan guna keselamatan pengendara serta memikirkan kesehatan warga yang terdampak polusi debu terutama di delapan sesa wilayah Kecamatan Tiga Dihaji.

“Harapan kami, perusahan yang mengerjakan proyek ini bekerja sama dengan pemerintah kabupaten mengatasi persoalan ini sehingga masyarakat tidak terganggu oleh polusi debu dan terhindar dari kecelakaan”terangnya.

Bahkan, warga yang merasakan dampak polusi dan kerusakan jalan akan menghadap wakil rakyat DPRD Kabupaten OKU Selatan mencari solusi perihal kerusakan jalan dan debu yang mengancam kesehatan warga.

“Kalau memang tidak ada perhatian dari perusahaan dan pemerintah Kabupaten, kami akan meminta solusi kepada wakil rakyat,” pungkas Hasanudin.****

Bagikan Berita :

Populer