TNI & Polri
Tingkatkan Kwalitas, Polisi Pariwisata Polda Sumsel Lebih Humanis
Romi – Red Barab Dafri. FR
PALEMBANG SUMSEL, MLCI – Mungkin asing terdengar di telinga masyarakat Sumsel jika mendengar Polisi Pariwisata. Padahal, perannya dianggap penting untuk menjaga keamanan dan kenyamanan dalam iklim pariwisata.
Terungkap saat Bimbingan Tekhnis (Bimtek) bertujuan meningkatkan kualitas Polisi Pariwisata yang digelar Direktorat Pengamanan Objek Vital (Ditpam Obvit) Polda Sumsel bersama Politeknik Pariwisata (Politekpar) Palembang. Kemarin Jumat (20/11/2020).
Saat berlangsung Bimtek, Direktur Pam Obvit Kombes Pol Mirzal Alwi mengatakan, bahwa Polisi Pariwisata tak hanya bertugas menjaga keamanan tempat tempat yang menjadi destinasi wisatawan. Bahkan didorong untuk menjadi lebih humanis saat bertugas.
“Polisi pariwisata dikhususkan agar pengunjung yang datang, baik wisatawan lokal dan mancanegara, dapat merasa nyaman dan aman,” sambungnya.
Untuk mewujudkan polisi pariwisata yang humanis, Mirzal menuturkan, pihaknya akan menyesuaikan kebutuhan anggota di lapangan. Personelnya tak akan lagi memakai baju dinas kepolisian, tidak membawa senjata seperti saat menjaga objek vital.
Selain itu, Polisi Pariwisata harus dibekali kemampuan berbahasa asing untuk memudahkan komunikasi dengan wisatawan.
“Kita ubah semua seragamnya, tidak mungkin di tengah terik mereka memakai baju ketat dan berdasi. Pokoknya semua murni pelayanan yang akan diberikan polisi pariwisata,” urainya.
Lebih jauh dikatakan Kombes Pol Mirza Alwi, di tengah kondisi pandemic ini Polisi Pariwisata akan bekerja sama memulihkan kondisi pariwisata di Sumsel yang terseok. Dan, menggandeng Poltekpar Palembang serta Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) untuk menyusun metode menggerakkan lagi pariwisata.
“Banyak permasalahan akibat COVID-19 ini, tapi kita harus cari inovasi bersama bagaimana menyelesaikannya, desainnya seperti apa. Karena pariwisata itu kuncinya di promosi,” sambungnya.
Tak hanya promosi, untuk memastikan wisatawan datang ke Sumsel, menurutnya perlu meyakinkan bahwa pandemik sudah dapat diatasi. Keyakinan itu dibangun lintas instansi agar wisatawan merasa aman.
“Kita ada banyak personel, ada mobil patroli yang dapat digunakan. Personel pun bisa dari seluruh polres karena anggota kita tersebar. Intinya, polisi pariwisata dapat menjamin masyarakat melaksanakan protokol kesehatan,” tegas Kombes Pol Mirza Alwi.
Sementara Direktur Poltekpar Palembang Zulkifli Harahap, menerangkan pihaknya ingin memberikan pemahaman dasar kepada SDM pariwisata. Dirinya juga mengaku tidak bisa bekerja sendiri perlu bahu membahu membangkitkan iklim pariwisata.
Poltekpar Palembang sebagai perpanjangan tangan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), membantu pemerintah daerah maupun polisi untuk bersinergi membangkitkan pariwisata Sumsel pasca pandemik nantinya.
Melalui Bimtek ini, Polisi Pariwisata lingkungan Polda Sumsel didorong agar lebih memahami dunia kepariwisataan. Sebagai Polisi Pariwisata, hal yang utama tak sekedar memberi rasa aman tapi juga kenyamanan lewat ramah tamah kepada wisatawan.
“Tugas polisi memang menjaga kamtibmas, tapi jika berbicara pariwisata ada unsur kenyamanan juga. Polisi pariwisata harus berbeda karena mereka menghadapi wisatawan yang menginginkan rasa aman dan nyaman juga,” beber Zulkifli.
Pemahaman yang selaras akan membentuk frekuensi dalam satu visi bersama. Poltekpar Palembang menyarankan pemerintah dan pegiat pariwisata membangun iklim yang aman, sehingga wisatawan lokal dan internasional dapat percaya untuk datang.
“Semua elemen masyarakat harus berperan aktif, sehingga semua orang yang hadir lewat agenda wisata akan menantikannya lagi. Kalau dari awal tidak aman akan membuat kunjungan wisata semakin turun,” tutup Zulkifli.***